the meaning of jihad

Senin, 18 Oktober 2010

| | |

Hidup ini adalah perjuangan dan perjuanganlah yang membuat kita hidup. Jihad fi sabilillah merupakan puncak ajaran Islam. Sehingga umat Islam yang melaksanakannya akan mendapatkan kemuliaan dan kejayaan di dunia dan surga Allah di akhirat.

Sebaliknya mereka yang meninggalkan jihad dan tidak terbersit sedikitpun dalam hatinya untuk berjihad akan hina dan menderita di dunia serta mendapatkan siksa Allah di neraka. Jihad adalah satu-satunya jalan bagi umat Islam untuk meraih kejayaan Islam, merdeka dari penjajahan dan meraih kembali tanah yang hilang.

Ketika umat Islam lalai terhadap kewajiban, maka Allah akan menghinakan mereka. Rasulullah saw. bersabda, ”
Jika kalian telah berdagang dengan ‘Inah (sistem riba’), mengikuti ekor-ekor sapi (sibuk beternak), rela bercocok tanam dan meninggalkan jihad, pasti Allah akan menimpakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabut kehinaan itu hingga kalian kembali ke ajaran agama kalian.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan al-Baihaqi).

Imam Syahid Hasan al-Banna berkata: Sesungguhnya umat yang mengetahui bagaimana cara membuat kematian, dan mengetahui bagaimana cara meraih kematian yang mulia, Allah pasti memberikan kepada mereka kehidupan mulia di dunia dan keni’matan yang kekal di akhirat. Wahn (kelemahan) yang menghinakan kita tidak lain karena penyakit cinta dunia dan takut mati. Maka persiapkanlah jiwa kalian untuk amal yang besar, dan semangatlah menjemput kematian niscaya diberi kehidupan. Ketahuilah bahwa kematian adalah kepastian dan tidak datang kecuali satu kali. Jika engkau menjadikannya di jalan Allah, maka hal itu merupakan keuntungan dunia dan ganjaran akhirat.


Definisi Jihad (Pengertian Jihad)

Jihad secara bahasa berarti mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dan secara istilah syari’ah berarti seorang muslim mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya untuk memperjuangkan dan meneggakan Islam demi mencapai ridha Allah SWT. Oleh karena itu kata-kata jihad selalu diiringi dengan fi sabilillah untuk menunjukkan bahwa jihad yang dilakukan umat Islam harus sesuai dengan ajaran Islam agar mendapat keridhaan Allah SWT.

Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, “
Yang saya maksud dengan jihad adalah; suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah saw.,” Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum berniat berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.

Adapun urutan yang paling bawah dari jihad adalah ingkar hati, dan yang paling tinggi perang mengangkat senjata di jalan Allah. Di antara itu ada jihad lisan, pena, tangan dan berkata benar di hadapan penguasa tiran.

Dakwah tidak akan hidup kecuali dengan jihad, seberapa tinggi kedudukan dakwah dan cakupannya yang luas, maka jihad merupakan jalan satu-satunya yang mengiringinya. Firman Allah, ”
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.” (QS Al-Hajj 78).

Dengan demikian anda sebagai aktifis dakwah tahu akan hakikat doktrin ‘ Jihad adalah Jalan Kami’


Tujuan Jihad

Jihad fi sabilillah disyari’atkan Allah SWT bertujuan agar syari’at Allah tegak di muka bumi dan dilaksanakan oleh manusia. Sehingga manusia mendapat rahmat dari ajaran Islam dan terbebas dari fitnah. Jihad fi sabilillah bukanlah tindakan balas dendam dan menzhalimi kaum yang lemah, tetapi sebaliknya untuk melindungi kaum yang lemah dan tertindas di muka bumi. Jihad juga bertujuan tidak semata-mata membunuh orang kafir dan melakukan teror terhadap mereka, karena Islam menghormati hak hidup setiap manusia. Tetapi jihad disyariatkan dalam Islam untuk menghentikan kezhaliman dan fitnah yang mengganggu kehidupan manusia. (QS an-Nisaa’ 74-76).


Macam-Macam Jihad

Jihad fi Sabilillah untuk menegakkan ajaran Islam ada beberapa macam, yaitu:

1. Jihad dengan lisan, yaitu menyampaikan, mengajarkan dan menda’wahkan ajaran Islam kepada manusia serta menjawab tuduhan sesat yang diarahkan pada Islam. Termasuk dalam jihad dengan lisan adalah, tabligh, ta’lim, da’wah, amar ma’ruf nahi mungkar dan aktifitas politik yang bertujuan menegakkan kalimat Allah.

2. Jihad dengan harta, yaitu menginfakkan harta kekayaan di jalan Allah khususnya bagi perjuangan dan peperangan untuk menegakkan kalimat Allah serta menyiapkan keluarga mujahid yang ditinggal berjihad.

3. Jihad dengan jiwa, yaitu memerangi orang kafir yang memerangi Islam dan umat Islam. Jihad ini biasa disebut dengan qital (berperang di jalan Allah). Dan ungkapan jihad yang dominan disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah berarti berperang di jalan Allah.


Keutamaan Jihad dan Mati Syahid

Beberapa ayat Alquran memberikan keutamaan tentang berjihad. Di antaranya,

Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (yang tidak turun berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang - orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang - orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang - orang yang duduk (yang tidak berperang karena 'uzur) satu derajat. Kepada masing - masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang - orang yang berjihad atas orang - orang yang duduk (yang tidak berperang tanpa alasan) dengan pahala yang besar.. (yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS an-Nisaa’ 95-96).

Hai orang - orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? .. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. .. niscaya Allah akan mengampuni dosa - dosamu dan memasukkan kamu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai - sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. .. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang - orang yang beriman. (QS as-Shaff 10-13).

Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW ditanya: ”
Amal apakah yang paling utama?”
Rasul SAW menjawab: ”Beriman kepada Allah”,
sahabat berkata: ”Lalu apa?”
Rasul SAW menjawab: “Jihad fi Sabilillah”,
"lalu apa?”, Rasul SAW menjawab: Haji mabrur”. (Muttafaqun ‘alaihi)

Dari Anas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”
Pagi-pagi atau sore-sore keluar berjihad di jalan Allah lebih baik dari dunia seisinya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Dari Anas ra bahwa nabi SAW bersabda: ”
Tidak ada satupun orang yang sudah masuk surga ingin kembali ke dunia dan segala sesuatu yang ada di dunia kecuali orang yang mati syahid, ia ingin kembali ke dunia, kemudian terbunuh 10 kali karena melihat keutamaan syuhada.” (Muttafaqun ‘alaihi)


”Bagi orang yang mati syahid disisi Allah mendapat tujuh kebaikan:

1. Diampuni dosanya dari mulai tetesan darah pertama.

2. Mengetahui tempatnya di surga.

3. Dihiasi dengan perhiasan keimanan.

4. Dinikahkan dengan 72 istri dari bidadari.

5. Dijauhkan dari siksa kubur dan dibebaskan dari ketakutan di hari Kiamat.

6. Diletakkan pada kepalanya mahkota kewibawaan dari Yakut yang lebih baik dari dunia seisinya.

7. Berhak memberi syafaat 70 kerabatnya.” (HR at-Tirmidzi)


Hukum Jihad Fi Sabilillah

Hukum Jihad fi sabilillah secara umum adalah Fardhu Kifayah, jika sebagian umat telah melaksanakannya dengan baik dan sempurna maka sebagian yang lain terbebas dari kewajiban tersebut. Allah SWT berfirman:

Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS at-Taubah 122).


Jihad berubah menjadi Fardhu ‘Ain jika:

1. Muslim yang telah mukallaf sudah memasuki medan perang, maka baginya fardhu ‘ain berjihad dan tidak boleh lari.

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” (QS al-Anfal 15-16).

2. Musuh sudah datang ke wilayahnya, maka jihad menjadi fardhu ‘ain bagi seluruh penduduk di daerah atau wilayah tersebut .

Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS at-Taubah 123)

3. Jika pemimpin memerintahkan muslim yang mukallaf untuk berperang, maka baginya merupakan fardhu ‘ain untuk berperang. Rasulullah SAW bersabda:

Tidak ada hijrah setelah futuh Mekkah, tetapi yang ada adalah jihad dan niat. Dan jika kamu diperintahkan untuk keluar berjihad maka keluarlah (berjihad).” (HR Bukhari)


Kata-Kata Jihad

Khubaib bin Adi ra. berkata ketika disiksa oleh musuhnya, “Aku tidak peduli, asalkan aku terbunuh dalam keadaan Islam. Dimana saja aku dibunuh, aku akan kembali kepada Allah. Kuserahkan kepada Allah kapan saja Ia berkehendak. Setiap potongan tubuhku akan diberkatinya”.

Al-Khansa ra. berpesan kepada 4 anaknya mengantarkan mereka untuk jihad, “Wahai anak-anakku ! Kalian tidak pernah berkhianat pada ayah kalian. Demi Allah, kalian berasal dari satu keturunan. Kalianlah orang yang ada dalam hatiku. Jika kalian menuju ke medan perang, jadilah kalian pahlawan. Berperanglah ! Jangan kembali. Aku membesarkan kalian untuk hari ini”.

Abdullah bin Mubarak berkata pada saudaranya Fudail bin Iyadh yang sedang asyik ibadah di tahan suci, ”
Wahai ahli ibadah di dua tahan Haram, jika engkau melihat kami, niscaya engkau akan tahu bahwa engkau hanya bermain-main dalam ibadah. Barangsiapa membasahi pipinya dengan air mata. Maka, leher kami basah dengan darah”.

Demikianlah jihad adalah satu-satunya jalan menuju kemuliaan di dunia dan di akhirat. Ampunan Allah, surga Adn, Pertolongan dan Kemenangan.






- - - - - - -


39 CARA MEMBANTU MUJAHIDIN


‌"
Barangsiapa meninggal dunia sementara dia belum pernah berperang atau meniatkan diri untuk berperang, maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan." (HR. Muslim)

Lintasan sejarah telah memberikan pelajaran berharga bagi kita, bahwa jihad merupakan benteng terkokoh yang melindungi kaum muslimin dari penindasan. Tanpanya syariat Islam tak akan bisa tegak dan darah kaum muslimin akan tertumpah murah.

Begitu pentingnya posisi jihad bagi ‘izzul Islam wal muslimin, sehingga kaum kafir berusaha untuk memdamkannya, menghilangkannya dari benak kaum muslimin, hingga umat Islam merasa asing dengan jihad, bahkan alergi terhadapnya (jihad bi ma’na qital). Tetapi Allah mempunyai rencana sendiri untuk menyelamatkan Islam, sebagaimana telah diisyaratkan oleh Rasulullah saw, "
Akan senantiasa ada sekelompok kecil dari umatku yang berperang membela kebenaran, mereka akan mendapatkan kemenangan hingga datangnya hari kiamat." (HR. Muslim)

Jika anda termasuk golongan ini, maka bersyukurlah karena Allah memilih anda dalam barisan yang diselamatkan-Nya….

Namun jika tidak, maka jadilah anda sebagai penolongnya….

Risalah kecil ini memaparkan dengan gamblang 39 cara praktis yang dapat anda lakukan untuk membantu para mujahidin (beserta landasan dalil-dalil syar’i mengenai kewajiban dan keutamaan jihad, analisa-analisa mengenai situasi dunia dan umat Islam saat ini yang dipaparkan secara singkat-padat, tujuan-tujuan taktis maupun strategis dari alternatif-alternatif cara membantu mujahidin, dan penjelasan-penjelasan lainnya yang sangat bermanfaat). Siapapun anda dan di manapun anda berada, anda bisa menerapkannya.

Ayo rapatkan barisan, bergabunglah dalam barisan mujahidin di seluruh dunia! Lakukan apa yang kita bisa!



39 Cara Membantu Mujahidin:


1. Meniatkan diri untuk berjihad

2. Memohon syahadah dengan jujur

3. Pergi berjihad dengan jiwa

4. Berjihad dengan harta

5. Membekali mujahid

6. Menggantikan tugas mujahid di keluarganya dengan baik

7. Menyantuni keluarga para syuhada

8. Menyantuni keluarga mujahid yang terluka dan keluarga mujahid yang tertawan

9. Mengumpulkan sedekah untuk mujahidin

10. Membayar zakat untuk mereka

11. Ikut serta dalam mengobati mujahid yang terluka

12. Memuji mujahidin, menyebutkan perbuatan mulia mereka, dan mengajak orang-orang untuk meneladani mereka

13. Memotivasi mujahidin agar meneruskan jihad mereka

14. Membela mujahidin

15. Menyingkap konspirasi kaum munafik

16. Mengajak dan mengobarkan semangat orang agar berjihad

17. Menasihati kaum muslimin dan mujahidin

18. Menyembunyikan mujahidin dan menyimpan rahasia mereka

19. Mendoakan mujahidin

20. Melakukan qunut nazilah

21. Mengikuti dan menyebarkan berita-berita jihad

22. Berpartisipasi dalam menyebarkan kitab-kitab dan buletin-buletin mujahidin

23. Mengeluarkan fatwa untuk membantu mujahidin

24. Membangun komunikasi dengan para ulama dan penceramah serta mengabarkan keadaan mujahidin kepada mereka

25. Berlatih ketangkasan fisik

26. Latihan menggunakan senjata

27. Renang dan menunggang kuda

28. Mempelajari P3K

29. Mempelajari fikih jihad

30. Memberikan tempat perlindungan dan menghormati mujahidin

31. Memusuhi dan membenci orang-orang kafir

32. Berusaha untuk menebus tawanan

33. Menyebarkan berita tentang para tawanan dan memperhatikan masalah mereka

34. Jihad elektronik

35. Tidak membantu orang-orang musyrik

36. Mentarbiyah anak agar mencintai jihad dan mujahid

37. Meninggalkan gaya hidup mewah

38. Memboikot barang-barang produksi musuh

39. Tidak memakai para pekerja dari negeri-negeri yang memerangi kaum muslimin


La hawla wa la quwwata illa biLlah.

....._|\___________________
..../] Hidup Mulia/Mati Syahid▬ !
.../_==o________________|
.....),--.(_((__) /
....//(\)),-----/
...//____//
../`-----'/
./____//

♣═══¤۩۞۩ஜஜ۩۞۩¤═══♣



sharing 1
sharing 2
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar