Perbanyaklah Berdoa Ketika Bersama Para Shalihin

Sabtu, 13 Maret 2010

| | | 0 komentar
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيكَةِ فَاسْألوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلكًا، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نهيْقَ الْحَمِيْرِ فَتَعَوَّذُوْا بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا

( رواه البخاري )


“Apabila kalian mendengar ayam jantan berkokok (di waktu malam), maka mintalah anugrah kepada Allah, karena sesungguhnya ia melihat malaikat. Namun apabila engkau mendengar keledai meringkik (di waktu malam), maka mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan, karena sesungguhnya ia telah melihat syaitan” ( Shahih Al Bukhari )



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلله الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْمُنَاسَبَة الكريمة وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang telah membangun kerajaan alam semesta dengan sempurna, membangun angkasa raya dari tiada dan menciptakan keturunan Adam sampai akhir zaman dan Dialah ( Allah ) yang menjadikan makhluk akan kembali menemui kehidupan setelah kematian . Yang Maha menggenggam setiap ruh dan jasad didalam genggaman qudrat Ilahiah , yang tidak bisa dirubah kehendak Allah subhanahu wata'ala, tidak ada satupun yang bisa mengurangi jumlah debu yang ada di muka bumi , tidak satupun yang bisa mengurangi jumlah tetesan air hujan yang akan turun ke bumi, satu tetespun mereka tidak bisa menguranginya , demikian Sang Maha Raja langit dan bumi Yang berkuasa tunggal dan abadi . Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala yang telah menghadirkan kita di tengah-tengah bulan luhur, bulan terbitnya Rahmatan lil'aalamin , rahmat bagi sekalian alam semesta , rahmat bagi seluruh manusia , rahmatnya Allah yang menuntun kepada rahmat Allah yang kekal , Rahmatan lil'aalamin sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , seorang utusan Allah dan nabi Allah yang dilahirkan ke muka bumi dan dibangkitkan dalam usia 40 tahun untuk menuntun rahasia-rahasia keluhuran , menuntun kepada kedamaian , kebahagiaan dan mengenalkan seindah-indah akhlak , seraya bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَيَّ أَحْسَنُكُمْ أَخْلاَقًا

" Manusia yang paling aku cintai adalah yang paling baik budi pekertinya "

Orang yang paling ramah adalah orang yang paling dicintai nabi Muhammad , orang yang berlemah lembut adalah orang yang disayangi nabi Muhammad , orang yang berkasih sayang adalah orang yang dicintai nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , maka masuklah kedalam kelompok orang yang berkasih sayang dan berbudi pekerti mulia dan selalu ramahlah kepada yang kita kenal atau yang tidak kita kenal karena itu akan membuat kita dicintai oleh sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Tuntunan-tuntunan Ilahi selalu menuntun kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirah, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada kita berupa perbuatan ataupun doa ataupun dzikir , yang kesemuanya tiada lain adalah untuk menjauhkan musibah di dunia dan melimpahkan kebahagiaan dunia dan akhirah , seraya bersabda shallallahu 'alaihi wasallam diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :

مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ فِى يَوْمٍ مِائَة مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ, وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ, وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ, وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذلِكَ حَتَّى يُمْسِى

(صحيح البخاري )

"Barangsiapa yang mengatakan (berdzikir ): 'Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syaiin qadiir' (tidak ada tuhan selain Allah, Tuhan yang tunggal, tidak ada sekutu bagiNya, bagiNya seluruh kekuasaan, dan bagiNya juga seluruh pujian, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), setiap harinya seratus kali, maka pahalanya sama dengan membebaskan sepuluh orang budak , serta akan dicatat baginya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus kesalahan, serta akan terjaga dari gangguan setan pada hari itu sampai waktu sore tiba"

Maka ia mendapatkan pahala membebaskan 100 orang budak dan dihapus darinya 100 dosa serta dilimpahkan kepadanya 100 pahala , jika hal itu yang telah kita lakukan , kita ingat lagi hadits beliau bahwa setiap amal pahala dikalikan 10 hingga 700 kali lipat , demikian yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari . Jadi barangsiapa yang membaca " Laa ilaaha illallah wahadahu laa syariika lah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir", maka seakan-akan ia membacanya 100 kali dan pahalanya seakan ia telah membebaskan 100 orang budak , diberi 100 pahala dan dihapus darinya 100 dosa , dan diakhir hadits Rasul bersabda bahwa ia aman dari syaithan di hari itu . Sejahat-jahatnya syaitan bisa mengecoh , tetapi syaitan tidak bisa menjebak orang yang mengucap " Laa ilaaha illallah wahadahu laa syariika lah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir".

Jika ditanya semua yang ada maka pastilah ada permulaannya , hal itu adalah untuk semua makhluk bukan untuk dzat Allah . Kalau ditanyakan kapan Allah ada ? Jawabannya, Allah ada sebelum kalimat "Kapan" itu ada , sebelum kalimat "kapan" ada maka Allah sudah Maha Ada , maka kalimat "kapan" itu tidak bisa mendahului Allah subhanahu wata'ala . Hadirin hadirat , kalimat "kapan" itu adalah pertanyaan dari akal manusia dan akal manusia yang menciptakan adalah Allah , maka bagaimana mungkin kalimat " kapan " yang hanya muncul dari pemikiran manusia bisa menjawab rahasia keagungan Allah subhanahu wata'ala , kenapa? karena Allah terlepas dari keterikatan waktu dan tempat , berbeda dengan makhluk yang terikat dengan waktu dan tempat , sedangkan Allah tidak terikat dengan waktu dan tempat,

قَرِيْبٌ بِلاَ مُلاَمَسَةٍ وَبَعِيْدٌ بِلاَ مَسَافَةٍ

"Allah dekat tanpa sentuhan dan jauh tanpa jarak"

Dialah Yang Maha Tunggal sebagaimana firman-Nya :

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلبَصِيْرُ

( الشورى : 11 )

" Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat " . ( As Syuuraa : 11 )

Allah Maha tunggal , Maha sendiri , kesendirian-Nya bukan seperti kesendirian makhluk . Kesendirian makhluk adalah dalam keadaan susah , payah dan sedih karena semua makhluk butuh kepada bantuan makhluk yang lainnya , namun kesendirian Allah adalah dalam kesempurnaan dan keagungan-Nya , Ia Maha Abadi sebelum alam diciptakan , dan setelah alam diciptakan hingga alam ini sirna , Allah tetap Maha Tunggal dan Maha Abadi . Maka sungguh beruntung mereka yang menjadikan Rabbul 'alamin tunggal di dalam sanubarinya , tidak ada lagi yang lebih ia cintai dan ia agungkan melebihi Allah subhanahu wata'ala . Tentunya boleh mencintai siapa saja, namun jangan sampai cintanya melebihi cintanya kepada Allah .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Demikian agungnya dzikir yang diajarkan oleh Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , dzikir yang jika kita baca 100 kali mungkin hanya memerlukan waktu 5 menit saja setiap harinya, namun hal itu akan menghapus dari kita 100 dosa , kita diberi 100 pahala dan kita seperti membebaskan 100 orang budak kemudian dikalikan 10 maka 1000 dosa kita dihapus , 1000 pahala kita ditambah , dan diamankan dari syaitan . Bukankah indah , bukankah mudah , bukankah Allah subhanahu wata'ala Maha mempermudah kita dan selalu menjauhkan kita dari kesulitan ?! , demikian rahasia kelembutan nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang terbit dari rahasia kelembutan Ilahi , sebagaimana perkataan sayyidah Aisyah radiyallahu 'anha :

مَا خُيِّرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلَّا أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا مَالَمْ يَكُنْ إِثْمًا فَإِنْ كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ

" Tidaklah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam diberi pilihan antara dua perkara kecuali beliau akan memilih yang paling mudah atau ringan selama bukan dosa, jika merupakan hal yang dosa maka beliau adalah orang yang paling menjauh darinya "

Tiadalah dipilihkan kepada Rasul antara dua hal ( suatu hukum ) kecuali beliau selalu memilih yang paling mudah daripada yang lainnya, selama hal itu bukan perbuatan dosa , maka pastilah Rasul akan memilihkan hal yang paling ringan untuk kita . Bukankah indah , bukankah sayyidina Muhammad memang patut dicintai?!

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Sampailah kita pada hadits mulia ini , dimana Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menghargai para penyeru ke jalan Allah walaupun itu hewan , sebagaimana hadits beliau shallallahu 'alaihi wasallam :


إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيكَةِ فَاسْألوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلكًا، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نهيْقَ الْحَمِيْرِ فَتَعَوَّذُوْا بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا
( رواه البخاري )


“Apabila kalian mendengar ayam jantan berkokok (di waktu malam), maka mintalah anugrah kepada Allah, karena sesungguhnya ia melihat malaikat. Namun apabila engkau mendengar keledai meringkik (di waktu malam), maka mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan, karena sesungguhnya ia telah melihat syaitan”

Dan diperjelas oleh Al Imam Bukhari dalam kitab Adab Al Mufrad bahwa yang dimaksud adalah ayam jantan yang berkokok di malam hari, maka jika kita mendengar suara kokok ayam jantan di malam berdoalah kepada Allah dan memohon anugerah-anugerah dari Allah , karena ayam jantan itu berkokok disebabkan melihat malaikat yang turun ke muka bumi untuk menyaksikan hamba-hamba yang melakukan qiyamul lail atau shalat tahajjud di malam hari . Tetapi jika kita mendengar suara keledai di malam hari maka berlindunglah kepada Allah karena ia melihat syaitan mungkin berupa jin pembawa sihir dan lainnya, demikian pula jika mendengar ringkikan kuda di malam hari maka berlindunglah kepada Allah, karena Allah yang menciptakan syaitan maka jangan takut dengan syaitannya , jangan risau dan khawatir syaitan akan berbentuk seperti ini dan itu , syaitan yang merangkak atau merosot dan lain sebagainnya . Yang saya dengar sebagian saudara-saudara kita tidak berani untuk shalat tahajjud karena takut ketika keluar dari kamar mandi ia akan mendapati syaitan yang merangkak atau yang lainnya , mengapa syaitan itu merangkak, mengapa syaitan tidak berlari saja ?! hal itu berarti menunjukkan lemahnya syaitan tapi sebagian manusia tetap saja merasa takut ! . Hadirin hadirat , diriwayatkan dalam satu riwayat yang tsiqah ( kuat ) bahwa ketika seorang murid lulus dari pelajaran dan ia akan keluar meninggalkan gurunya, maka gurunya risau seraya berkata : " jika kamu pulang maka syaitan akan menggodamu " , maka murid itu berkata : " akan kulawan semampuku " , dan sang guru berkata lagi : " jika syaitan itu terus menggodamu ?" , " akan terus aku lawan ", jawab murid itu . Sang guru berkata lagi : " maka engkau akan sibuk atas perjuanganmu dengan syaitan dan engkau lupa dengan perjuanganmu berbakti kepada Allah , hari-harimu habis untuk mengurusi melawan syaitan ", maka murid itu bertanya : " lalu apa yang harus aku perbuat wahai guruku " ? , guru berkata : " jika kau masuk kedalam satu rumah dan didalam rumah itu ada seekor anjing yang menjaganya , maka kau akan keluarkan anjingnya atau kau akan memanggil pemilik rumahnya? , si murid berkata : " memanggil pemilik rumahnya , karena ia yang akan menjauhkan anjingnya " , dan sang guru berkata : " maka jika kau diganggu oleh syaitan maka panggil yang mencipta syaitan yaitu Allah subhanahu wata'la", memohonlah perlindungan kepada Allah subhanahu wata'ala maka Allah akan menjauhkannya maka tidak akan ada yang merangkak dihadapanmu atau yang berbentuk pocong dihadapanmu karena semua mereka akan menyingkir , itu adalah janji sayyidina Muhammad buktikan janji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika kalian gentar dan risau ada syaitan yang mengganggu di siang hari, malam hari atau kapan pun di sebuah rumah yang gelap dan lain sebagainya , maka ucapkanlah :


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

" Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk "

atau ucapkan :


رَبِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنَ وَأَعُوْذُ بِكَ رَبِّيْ أَنْ يَحْضُرُوْن
( المؤمنون : 97-98 )

"Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan syaitan, Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku". ( QS. Al Mu'minun:97-98)

Atau jika tidak hafal maka cukuplah mengucapkan artinya dengan bahasa Indonesia . Jika kau ucapkan itu dengan ikhlas di hatimu, maka tidak satu syaitan pun yang bisa mendekat kepadamu .


Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Diriwayatkan di dalam Fathul Bari bisyarah Shahih Al Bukhari, berkata Hujjatul Islam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany mensyarahkan hadits ini : " ketika mendengarkan suara ayam jantan yang berkokok maka disunnahkan berdoa ", dan Al Imam Ibn Hajar mengaitkan hadits ini dengan hadits riwayat Al Imam Bukhari di dalam kitab Adab Al Mufrad :

لَا تَسُبُّوا الدِّيْكَ فَإِنَّهُ يَدْعُوْ إِلَى الصَّلاَةِ

" Janganlah kalian mencaci ayam jantan ( yang berkokok) karena sesungguhnya ia menyeru kepada shalat "

Jangan sesekali mencaci atau melaknat ayam jantan yang berkokok baik itu di siang hari atau malam hari, kenapa ? karena ayam itu menyeru untuk melakukan shalat . Baik itu di waktu shalat atau bukan di waktu shalat , kalau bukan di waktu shalat barangkali karena memang ayam itu ingin bersuara , tapi di waktu shalat sebelum subuh ia menyeru untuk mengingatkan orang untuk melaksanakan shalat . Jadi hewan yang turut mengingatkan orang untuk melakukan shalat itu dimuliakan oleh nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , oleh sebab itu Al Imam Ibn Hajar berkata : dengan dua hadits ini , pertama : "ketika mendengar suara ayam jantan berkokok di malam hari maka berdoalah karena ia melihat malaikat" , kedua : " jangan mencela ayam jantan karena ia memanggil manusia untuk melaksanakan shalat " , maka dari kedua hadits ini diambil kesimpulan oleh Al Imam Ibn Hajar bahwa disunnahkan berdoa jika ada para shalihin . Jika seekor ayam saja yang menyeru untuk melakukan shalat itu tidak boleh dicaci , bahkan jika kita mendengar suaranya di malam hari disunnahkan berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala , maka terlebih lagi para Ulama' yang menyeru kepada seluruh tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , maka disunnahkan berdoa dari sekedar mendengar ayam jantan yang berkokok . Rasul shallallahu 'alaihi wasallam memberikan perumpamaan , betapa mulianya penyeru ke jalan Allah dengan hadits ini : " Jangan mencaci seekor ayam jantan karena ia menyeru kepada shalat " , maka terlebih lagi manusia yang menyeru ke jalan keluhuran dan lebih-lebih lagi pemimpin semua manusia yang membawa ke jalan keluhuran , sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Beberapa hari lagi adalah waktu-waktu mulia kelahiran nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . 12 Rabiul Awal adalah hari kelahiran beliau , hari masuknya beliau ke kota Madinah , demikian yang dijelaskan dalam Shahih Al Bukhari . Dan dijelaskan dalam sirah Ibn Hisyam bahwa pada malam 1 Rabi'ul Awal beliau meninggalkan Makkah dan pada tanggal 12 Rabi'ul Awal pada hari Senin beliau masuk ke Madinah Al Munawwarah , dan hari itu adalah hari wafat beliau , hari hijrah beliau , dan hari pembaiatan pertama Khalifah Abu Bakr As Shiddiq Ra , bersatunya kaum muhajirin dan anshar setelah wafatnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , dibawah genggaman baiat sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra . Persatuan muslimin setelah wafatnya Rasul yang pertama kali adalah pada hari senin 12 Rabiul Awal , demikian 4 hal agung yang perlu kita ketahui yang terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal . Hadirin hadirat , Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

مَا بَيْنَ بَيْتِيْ وَمِنْبَرِيْ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِيْ عَلَى حَوْضِي

" Diantara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga, dan mimbarku berada di telaga haudhku "

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Maksudnya adalah tempat diantara rumah beliau ( yang sekarang menjadi maqam beliau ) sampai ke mimbar beliau itu dinamakan Raudhah As Syariif yaitu tempat berdoa yang paling banyak dilimpahi pahala padanya , dan dijanjikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa orang yang beribadah disitu maka ia masuk ke dalam syafaat nabi shallallahu 'alaihi wasallam di dalam surga Allah subhanahu wata'ala karena telah disebut sebagai taman surga , maksudnya sudah sangat dekat dengan pintu surga . Kelak setelah kita wafat , setelah kita dibangkitkan semoga mata kita tidak dibutakan oleh Allah subhanahu wata'ala sehingga seluruh manusia di padang mahsyar melihat mimbar sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , saat itu semua para nabi dan rasul dibawah pimpinan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan mimbar beliau berada diatas telaga " Haudh " beliau , maka disaat itu beruntunglah orang yang meminum dari telaga Haudh beliau , sebagaimana Allah subhanahu wata'ala menyampaikan kepada beliau, dan beliau bersabda :

مَنْ شَرِبَ مِنْهُ شُرْبَهً لَا يَظْمَأُ بَعْدَهَا أَبَدًا

" Barangsiapa yang meminum darinya maka ia tidak akan pernah haus selama-lamanya "

Allah subhanahu wata'ala juga berfirman :

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأَبْتَر

( الكوثر : 1-3 )

" Sungguh kami telah memberimu ( Muhammad ) nikmat yang banyak , maka laksanakanlah shalat karena tuhanmu dan berkurbanlah, sungguh orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (keturunannya ) ". ( QS. Al Kautsar :1-3 )

Kalimat "Abtar" dalam bahasa arab artinya adalah orang yang tidak mempunyai keturunan . Ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dicaci maki oleh Qurays dengan sebutan Abtar karena tidak mempunyai anak lelaki semua anaknya perempuan, maka keturunannya terputus , demikian yang dikatakan oleh kuffar qurays . Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab :

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأَبْتَر

( الكوثر : 3)

" sungguh orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (keturunannya ) ".( QS. Al Kautsar : 3 )

Orang yang mencaci dan mengatakan nabi Muhammad adalah orang yang putus keturunan , maka sesungguhnya ialah yang terputus keturunannya . Ayat ini menjadi dalil atas berkesinambungannya keturunan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , karena Allah subhanahu wata'ala yang telah menyampaikannya, maka jaminan dari Allah bahwa keturunan Rasulullah akan terus berlanjut .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Saat ini sering dipertanyakan , dimana dalil yang menunjukkan bahwa keturunan nabi masih ada? Tidakkah ia baca surah Al Kautsar , surat yang terpendek di Al Quran Al Karim yang menjelaskan hal itu ?! . Hadirin hadirat , semoga Allah subhanahu wata'ala terus menjaga keturunan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di dalam hidayah dan rahmah , mereka yang mengenalkan Islam ke pulau Jawa hingga ke Papua Irian Barat diantaranya di Fak fak , di Babo , di Kokoda , di Bintuni dan lainnya , dari keluarga Al Habsy , Al Saggaf , Al Syathiry , Al Hamid mereka yang membawakan Islam kesini , maka barangkali keturunan-keturunannya masih ada hingga saat ini semoga dilimpahi keberkahan dan rahmah sehingga negeri Indonesia ini menjadi negeri muslimin terbesar di muka bumi .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Allah subhanahu wata'ala melimpahkan kepada kita keluhuran demi keluhuran di setiap waktu dan saat , tinggallah kita bagaimana mensyukurinya , tinggallah kita bagaimana untuk menghadapinya , ketahuilah dari suatu kenikmatan itu akan berubah menjadi kenikmatan yang lebih besar jika kita mensyukurinya . Semakin tidak sabar kita menunggu datangnya hari Jum'at , hari Jum'at adalah sayyidul ayyam ( pemimpin dari semua hari ) tetapi Jum'at kali ini sangat lebih agung karena bertepatan dengan 12 Rabi'ul Awal , hari lahirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , hari hijrahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , hari wafatnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan hari pembaitan sumpah setia pertama persatuan muslimin setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , maka ini adalah hari yang sangat agung karena kedatangan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam adalah Rahmatan lil'alamin , bukan hanya rahmat untuk seluruh manusia tapi rahmat untuk seluruh alam . Allah subhanahu wata'ala memberikan rahmat kepada seluruh alam dengan kelahiran sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , maka salahkah jika kita gembira dan bertasyakkur di hari kelahiran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Rahmatan lil 'alamin ?! .

Hadirin hadirat , sungguh yang paling layak disyukuri adalah hari kelahiran nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dari semua kenikmatan , karena kenikmatan yang paling besar adalah iman dan islam kita , dan ini adalah kenikmatan yang abadi mengawali kenikmatan yang abadi kelak, tapi kenikmatan islam dan iman kita datangnya dari mana ? , tentunya dari guru kita , dan guru kita dapatkan dari mana? dari gurunya lagi … demikian seterusnya dan awal pembawanya adalah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Hadirin hadirat , maka kita harus mensyukuri kelahiran nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , karena dengan kelahiran beliau maka muncullah Alquran , munculnya ahaadiits an nabawy sehinnga orang-orang mengenal shalat, mengenal sujud , mengenal dzikir , mengenal puasa , mengenal kedamaian , mengenal kerukunan antar ummat beragama , mengenal kelembutan dan kasih sayang , mengenal sifat-sifat yang luhur yang sangat banyak diajarkan oleh sang nabi dan semua itu terbitnya diawali oleh Allah dengan lahirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , sebagaimana paman Rasulullah sayyidina Abbas Ibn Abdul Mutthalib yang berkata kepada Rasulullah di dalam suatu riwayat yang tsiqah :

يَارَسُوْلَ اللهِ أَذِنِّي لِأَمْتَدِحَكَ

" Wahai Rasulullah izinkan aku untuk ( membacakan syair ) memujimu "

Maka Rasulullah berkata :


قُلْ لَا يفَضِّضُ اللهُ فَاكَ

" Ucapkanlah (syairmu) semoga Allah menjaga mulutmu ( gigimu ) dari segala penyakit "

Kemudian sayyidina Abbas berkata :

أَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتِ اْلَأرْضُ وَضَـاءَتْ بِنُوْرِكَ اْلأُفُقُ فَنَحْنُ فِيْ ذَلِكَ الضِّيَاءِ وَفِي النُّوْرِ وَسُبُلِ الرَّشَـادِ نَخْتَرِقُ

"Ketika engkau lahir bumi bersinar dan cakrawala dipenuhi dengan cahayamu, dan kami pun selalu berada di tengah cahaya dan jalan yang penuh petunjuk ".

Yaitu terus mengikuti jalan kebenaran dan tuntunan-tuntunan keluhuran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang diawali dengan kelahiran nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam .

Maka sayyidina Abbas berkata: " sampai aku lanjut usia , tidak satupun gigiku yang lepas , karena doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam" .

Hadirin hadirat , kita jadikan 12 Rabiul Awal ini hari yang paling bergemuruh dengan seruan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , insyaallah kita akan berkumpul di Monas pagi hari dan acara dimulai pukul 07.30 Wib dan insyaallah jam 09.30 Wib acara selesai, karena cuaca akan terlalu panas dan mengingat bertepatan dengan hari Jum'at maka acara tidak bisa sampai terlalu siang , demikian harap maklum adanya . Dan kita berharap acara ini menjadi acara yang sangat agung dan bisa dihadiri 1 juta muslimin muslimat insyaAllah , semoga acara kita 12 Rabiul Awal ini yang bertempat di jantung Ibukota negara muslimin terbesar di dunia ini menjadi acara maulid terbesar di dunia , amin allahumma amin . Belum pernah kita dengar di barat dan timur ada acara maulid 12 Rabiul Awal dihadiri lebih dari 500 ribu muslimin muslimat , namun Alhamdulillah di Indonesia ini, di negeri muslimin terbesar di dunia hal itu sangat mungkin terjadi . Semoga hal itu terjadi pada 12 Rabiul Awal yang akan datang , kita akan berdzikir " Ya Allah " sebanyak 1000 kali dan insyaallah akan digemuruhkan oleh ratusan ribu muslimin muslimat yang mendoakan bangsa kita agar semakin terjauhkan dari segala musibah , semakin terjauhkan dari segala himpitan permasalahan dan bencana alam , dan semoga semakin terjalin hubungan yang erat antara keluhuran dengan para pendosa agar semakin kembali ke pada kemuliaan , semakin terjalin erat kerukunan antar umat beragama, semakin terbenahinya Islam , semakin damainya muslimin dan semakin ramahnya muslimin kepada non muslim dan semakin terjauhkannya aqidah-aqidah yang merusak Islam , semakin terjauhkannya fitnah yang mengaku nabi , yang mengaku Jibril , yang mengaku Tuhan daripada orang-orang di zaman sekarang ini , semoga Allah subhanahu wata'ala membenahi itu semua dengan dzikir dan doa kita , amin allahumma amin . Dan sengaja saya mengundang Presiden RI untuk hadir , dan memang sejak tahun kemarin saya mengundang beliau , hanya saja tahun kemarin yang hadir Bapak wakil Presiden dan Bapak Presiden tidak hadir . Dan tahun sekarang insyaallah bapak Presiden akan hadir , kami tidak ada niat politik atau siasat , tapi ini adalah acara rutin Majelis Rasulullah setiap tahunnya sejak tahun 2008 di Monas , tahun 2009 di Masjid Istiqlal dan tahun 2010 ini di Monas lagi , maka tidak ada hal lain kecuali tabligh , dzikir dan maulid nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Dan yang kita inginkan semua jajaran masyarakat bisa hadir baik pria wanita , besar kecil , mulai dari rakyat terbawah sampai pimpinan tertinggi hadir turut berdoa bersama dalam dzikir " Ya Allah " nama yang paling berhak digemuruhkan dari semua nama di alam semesta , nama yang paling berwibawa akan kita gemuruhkan 1000 kali di dalam dzikir pada tanggal 26 Februari di Monas . Kami telah menghubungi guru mulia kita Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafizh dan beliau menyampaikan salam karena tidak bisa hadir, namun setelah beliau melihat Dvd acara di Monas 4 Januari yang lalu , beliau mengatakan : ini baru sebagian kecil saja dari kemajuan Majelis Rasulullah dan setelah ini kemajuan Majelis Rasulullah akan lebih dahsyat lagi dan akan semakin membuat kedamaian di wilayah Jakarta . Hadirin hadirat , beliau juga meyampaikan salam untuk semua kita yang hadir di acara , dan beliau terus memantau dan mendoakan acara ini , hampir setiap malam ada hubungan untuk memantau acara 12 Rabiul Awal ini . Dan saya juga mohon doa karena besok siang saya berangkat ke Denpasar acara Tabligh Akbar maulid nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang akan dihadiri pula oleh Raja Bali yang beragama Hindu , akan hadir bersama di lapangan dzikir hadir sebagai shahibul bait . Hadirin hadirat , hal seperti banyak dipertanyakan namun tentunya jawabannya sudah jelas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun telah mengijinkan seorang yahudi hadir dan tinggal di rumah beliau tanpa mengusirnya , padahal ia seorang yahudi yang berbeda agama dengan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , tetapi beliau mengizinkan yahudi itu tinggal di rumah beliau , beliau tidak melarangnya atau dengan mengatakan : " engkau yahudi tidak boleh tinggal di rumahku , kotor dan najis !! " , tidak demikian akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Orang yahudi itu tinggal bersama Rasulullah dan tidur disana , makan sepiring dengan Rasul, membawakan air minum Rasul , seakan telah menjadi bagian di keluarga Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak dipaksa untuk mengikuti agama Islam , sampai suatu saat ia sakit dan Rasul menjenguknya, Rasul tidak berkata : " syukur yahudi itu sakit dan tidak tinggal di rumahku lagi " , rasul tidak demikian tetapi beliau berkata : " mana orang yahudi yang tinggal di rumahku , mengapa dia pergi, apa kesalahanku ? ! " . Maka setelah rasul sampai di rumah orang yahudi itu , ternyata ia sudah dekat dengan sakaratul maut , maka Rasul berkata : " wahai pemuda , maukah kau ucapakan " Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah " , maka pemuda itu pun ragu untuk mengucapkannya ia menoleh ke ayahnya yang juga beragama yahudi , maka ayahnya berkata : " betul , taati Aba Al Qasim dan ikuti ucapan itu " , dan pemuda itupun mengucapkan " Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rasulullah " kemudian ia pun wafat , maka berubahlah wajah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bagaikan belahan bulan purnama dari terang dan bercahaya karena gembira melihat orang yahudi yang tinggal di rumahnya itu wafat dalam keadaan Islam , demikian indahnya kerukunan umat beragama.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Semoga Allah subhanahu wata'ala memuliakan hari-hari kita dengan keluhuran , semoga Allah menjadikan acara 12 Rabiul Awal ini sebagai Fath Akbar bagi bumi Jakarta agar Jakarta tidak lagi sebagai kota kriminal , Jakarta bukan kota narkoba tapi Jakarta kota kedamaian sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalaly wal Ikram , kita doakan juga saudara-saudara kita di Papua Irian Barat , perjuangan mereka di Ransiki, Bintuni, Kokoda dan seluruh wilayah muslimin di barat di Makassar , di Sumatera , di Kalimantan dan juga di seluruh pulau Jawa hingga seluruh wilayah dari sabang sampai merauke dan seluruh wilayah muslimin di barat dan timur semoga dilimpahi rahmat dan hidayah oleh Allah subhanahu wata'ala, amin allahumma amiin . Rabby, kami mendoakan seluruh muslimin dan kami mendoakan seluruh manusia yang belum mendapat hidayah agar diberi hidayah , penduduk Eropa , penduduk Afrika , penduduk Amerika , penduduk Australia dan seluruh penduduk di wilayah barat dan timur yang belum mendapatkan hidayah hujani mereka dengan hidayah, agar mereka mengenal satu Allah subhanahu wata'ala dalam kalimat " Laa Ilaaha illallah Muhammad Rasulullah " , kami tidak menginginkan kekerasan yang kami inginkan adalah kedamaian dan kerukunan antar umat beragama ,Ya Rahman Ya Rahiim, perbanyaklah muslimin ummat sayyidina Muhammad Ya Dzal Jalaly walikram Ya Dzatthawli wal in'am .

Hadirin hadirat , demikian yang dapat saya sampaikan . Dan kita terus bersiap untuk selalu mengajak teman dan kerabat kita , menyiapakan waktu kita , dan menyiapkan segala sesuatunya untuk turut mendukung acara akbar dan agung ini , semoga acara ini menjadi keterbukaan besar bagi bumi Jakarta , yang mana Monas adalah jantung kota Jakarta dan Jakarta adalah Ibukota negara Muslimin terbesar di dunia , semoga acara ini sukses dan tidak ada halangan apapun dan semoga tidak hujan , kalau hujan hadir atau tidak hadir ? ( para jamaah serentak menjawab " hadir " ) . Janganlah iman kita luntur karena hujan , bukankah hujan itu adalah air , dan setiap hari kita juga mandi dan air yang disiramkan ke badan kita lebih banyak daripada tetesan hujan , tapi mengapa jika turun hujan maka lari seperti ayam , ayam jika terkena hujan ia akan lari . Tetapi mereka yang memiliki kelemahan jasad jangan dipakasakan. Setahun yang lalu saya hadir bersama jamaah dan disaat dzikir turun hujan deras, maka hati saya risau namun saya tetap bertahan , mik pun nyetrum ketika dipegang karena hujan deras dan saya tetap bertahan, duduk sajalah kasian para jamaah kehujanan maka saya juga harus kehujaan . Tapi karena ada kerisauan di hati " aduh , saya punya peradangan di otak , saya punya asma , saya pernah terkena stroke , jika saya kehujaan seperti ini saya akan sakit " dan betul setelah pulang dari majelis saya opname selama 3 hari . Tetapi beberapa hari yang lalu hujan deras , saya tetap bertahan dan saya anggap hujan itu cuma air dan biasanya juga mandi setiap hari dan ini hanya tetesan-tetesan air saja , maka seluruh tubuh ini basah kuyup dan mik pun nyetrum juga ketika dipegang, tapi setelah pulang justru badan ini bertambah segar , sehat wal afiyah . Jadi tergantung prasangka kita , kalau kita menyangka air hujan itu akan membawa rahmah maka kita tidak akan terkena penyakit , tetapi kalau kita risau hujan itu akan membawa musibah maka akan menjadi musibah , sebagaimana Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam hadits qudsy :

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ

" Aku tergantung prasangka hamba-Ku terhadap-Ku "

Tetapi acara di Monas yang akan datang ini hujan tidak akan turun InsyaAllah , yang turun hanyalah rahmat dan pengampunan Allah subhanahu wata'ala . Demikian hadirin hadirat , washallallahu wasallama wabaaraka 'alaa nabiyyina Muhammadin wa 'alaa alihi washahbih , kita teruskan dengan mengenang kembali indahnya nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , Yatafaddhal masykuuraa..


NB : Kutipan majelisrasulullah.org
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Rahmat Allah swt Mengalahkan Kemurkaan Nya

| | | 0 komentar
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ وَهُوَ يَكْتُبُ عَلَى نَفْسِهِ وَهُوَ وَضَعَ عِنْدَهُ عَلَى اْلعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِيْ تَغْلِبُ غَضَبِيْ

( صحيح البخاري )


“ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Ketika Allah menciptakan makhluk, Allah menulis di dalam kitabNya, Dia (Allah) menulis atas diriNya, lalu Dia swt meletakkan di sisi Nya pada Arasy : "Sesungguhnya rahmat Ku mengalahkan kemurkaan Ku”. ( Shahih Al Bukhari )

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلِلّه الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذِه الْمُنَاسَبَةِ اْلعَظِيْمَةِ وَفِيْ هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan puji kehadirat Allah Yang Maha berhak atas segala pujian .
Semakin seseorang memahami hakikat kehidupannya dan merenungkan darimana ia datang dan bagaimana ia memulai kehidupannya, dan ia mendengar tuntunan Ilahi bahwa Allah yang menghidupkannya. Dialah ( Allah ) pemilik diriku dan diri kalian , pemilik nafasku dan nafas kalian , pemilik panca inderaku dan kalian , Dialah ( Allah ) Maha berhak untuk dipuji dan memang paling pantas dipuji dan tiada yang lebih terpuji daripada yang paling banyak memuji Allah. Manusia yang paling banyak memuji Allah adalah sayyidina Muhammd , makhluk yang paling banyak memuji Allah adalah sayyidina Muhammad , makhluk yang paling banyak dipuji Allah adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , makhluk yang paling banyak pengikutnya yang memuji Allah adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , pemimpin orang-orang yang memuji Allah adalah Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ,

Semoga Allah subhanahu wata’ala menaungiku dan kalian dengan cahaya keterpujian Ilahi dalam setiap nafas kita , dalam hari-hari kita , dan dalam kehidupan kita . Allah Yang Maha Dermawan melimpahkan kedamaian sepanjang waktu dan zaman , genggaman kedermawanan Ilahi tiada pernah tertutup kecuali dilimpahkan ke barat dan timur dari generasi ke generasi , memberi dan terus memberi , meminjamkan dan terus meminjamkan , mengampuni dan terus mengampuni , menyeru dan terus menyeru itulah Allah subhanahu wata’ala .

Hadirin hadirat , samudera pengampunan Ilahi tiada pernah tertutup , pintu taubatNya memanggil para pendosa untuk sampai kepada pengampunan dan maaf . Maka adakah yang lebih merugi dari yang menolak cinta Allah ?!, adakah yang lebih hancur lebur kehidupan dunia dan akhiratnya tiada berguna melebihi mereka yang menolak untuk dicintai Allah ?!, adakah kita melakukan apa-apa yang dicintai Allah ? bagaimana keadaan siang dan malam kita, bagaimana kabar setiap nafas kita, bagaimana kabar setiap kalimat yang kita ucapkan apakah itu menjawab cinta Ilahi atau mengundang kemurkaan-Nya, atau mengundang kecemburuan Allah, atau menyakiti perasaan Allah ?!. Hadirin hadirat, kita selalu mengadu kepada Allah atas kelemahan kita dalam taat, semoga Allah terus memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk selalu berada dalam keluhuran.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits yang telah disabdakan oleh nabi akhir zaman dan tiada nabi setelah beliau, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , yang bersabda :

لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ وَهُوَ يَكْتُبُ عَلَى نَفْسِهِ وَهُوَ وَضع عِنْدَهُ عَلَى اْلعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِيْ تَغْلِبُ غَضَبِيْ

( صحيح البخاري )

Maka ketika Allah telah menciptakan alam semesta dan segenap ciptaan , lalu Allah menulis di ‘arsy , alam yang tertinggi dari semua alam yang diciptakan Allah dengan tulisan :

رَحْمَتِيْ تَغْلِبُ غَضَبِيْ

“ Kelembutan dan kasih sayang-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku”

Maksudnya apa? yaitu setiap hal yang dimurkai Allah, bukan tidak ada hal yang dimurkai Allah, banyak hal yang dimurkai Allah jika kita perbuat , namun Allah memberi kejelasan pada setiap para pendosa bahwa Allah akan bersabar dan mengampuni serta menyayangi jika mereka mau bertobat dan kembali kepada kelembutan-Nya.

Demikian indahnya Allah , ingin memperkenalkan kepada kita inilah (Aku) Rabbul ‘alamin yang mempunyai sifat murka , tapi kasih sayang-Ku jauh lebih besar daripada kemurkaan-Ku. Maka mereka yang memilih jalan kemurkaan Allah itu salah mereka sendiri, namun jika ia terjebak dalam kemurakaan Allah sebab perbuatannya, maka ketahuliah bahwa kasih sayang-Nya lebih besar dari kemurkaan-Nya.

Hadirin hadirat alangkah indahnya Allah mengenalkan Dzat-Nya kepada kita , maka beruntunglah yang memahaminya. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, Allah subhanahu wata’ala berfirman kepada malaikat di dalam hadits Qudsy : “ Ketika hamba-Ku berniat ingin berbuat dosa maka janganlah terlebih dahulu ditulis dosanya, dan jika ia telah berbuat dosa maka tuliskan satu dosa baginya. Dan jika hamba-Ku berniat untuk berbuat baik maka tulis baginya satu pahala sebelum ia melakukannya , dan jika ia melakukannya maka lipatgandakan pahalanya sepuluh kali hingga tujuh ratus kali lipat”.( Shahih Al Bukhari)

Begitulah Allah subhanahu wata’ala memanjakan kita , adakah yang lebih memanjakan kita melebihi Allah , adakah yang lebih berlemah lembut dan menginginkan cinta kita melebihi Allah?! . Allah tidak butuh pada setiap hambaNya, namun Allah meminta kita untuk mencintaiNya , Allah melamar kita untuk menjadi hamba yang yang dicintai-Nya . Hadirin hadirat, lamaran Ilahi setiap waktu dan saat mengangkat setiap hamba yang ingin berfikir akan hal ini untuk semakin menaiki tangga-tangga derajat mahabbah, tangga-tangga keluhuran cinta kepada Allah, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

اَلدُّنيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ اْلكَافِرِ

“ Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir ”

Maksudnya adalah seluas-luas kenikmatan yang didapatkan seorang hamba yang beriman dan rindu kepada Allah, ia tetap merasa berada dalam penjara dan kesulitan karena dahsyatnya kerinduannya kepada Allah subhanahu wata’ala, dahsyatnya rindu kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Diriwayatkan di dalam tafsir Al Imam At Thabary Ar bahwa ketika salah seorang sahabat dari kalangan baduwi ( orang dusun ) ia mendengar rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat Al Insan sampai ayat terakhir.

Surat ini lebih banyak menceritakan tentang kenikmatan, dan keindahan surga. Maka berkatalah seorang baduwy itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “ Wahai Rasulullah apakah mataku ini akan memandangmu kelak di sorga?, engkau sudah menceritakan keindahan surga tapi apakah mataku ini akan memandangmu disana, keindahan surga tidak aku pedulikan karena jika aku tidak memandang wajahmu maka percuma aku masuk ke dalam surga”.

Karena cintanya kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terdiam , dan iapun mengulang pertanyaannya: “wahai Rasulullah apakah mataku akan memandang di surga?” maka Rasulullah berkata : “ ya , kau akan melihat aku kelak di surga ”, maka orang baduwy itu terjatuh pingsan karena cinta dan tangisnya, gembira karena telah dijanjikan oleh sang nabi untuk berjumpa dengan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , untuk melihat wajah nabi Muhammad . Demikian cintanya kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , dan ketika orang ini wafat rasul pun memanjakannya, rasul yang menurunkan jenazahnya kedalam kubur, lalu rasul memangkunya sesaat kemudian beliau membaca ayat :

إِنَّ هَذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاءً وَكَانَ سَعْيُكُمْ مَشْكُوْرًا

( الإنسان : 22 )


“Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan)”. ( Al Insan:22)

Maka sayyidina Abdullah bin Umar berkata : “ Wahai Rasulullah siapa orang ini...dia bukanlah orang yang menonjol diantara para sahabat sehingga kau membacakan ayat ini dan kau sangat memanjakan dia, apa yang dia lakukan ? , perjelas wahai Rasul”, maka Rasul berkata : “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamannya (Allah) , sungguh orang itu saat ini sedang diberdirikan di hadapan Allah subhanahu wata’ala dan Allah berkata : “ Aku akan mensucikan dan menyinari wajahmu” , kenapa ? karena cintanya kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dan hewan-hewan pun mencintai Rasululullah, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Al Habib Salim bin Umar Al Hamid bagaimana Abdurrahman Ad Dibaa’i menjelaskan riwayat hamba-hamba yang cinta kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ketika onta-onta mendekati Madinah Al Munawwarah, berkata Al Imam Abdurrahman Ad Dibaa’i : “ Jangan kau pegangi onta yang sedang mengarah ke Madinah , karena onta itu bergegas dengan kencang dan jangan tahan kekencangannya karena yang mengendalikannya adalah rindunya kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”.

Semua onta ketika memasuki Madinah Al Munawwarah onta-onta itu pun mengalirkan air mata hingga saat ini, kenapa? karena mengetahui bahwa itu adalah kota sayyidina Muhammad , apakah hewan mengenal beliau ? ya , hewan mengenal beliau , tumbuhan mengenal beliau, bebatuan mengenal beliau , langit dan bumi semuanya mengenal beliau , sebagaimana sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari :

‏ ‏إِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا ‏جِبْرِيْلَ ‏فَقَالَ إِنِّيْ أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيْلُ ‏‏ثُمَّ يُنَادِيْ فِي السَّمَاءِ فَيَقُوْلُ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلّانًا فَأَحِبُّوْهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ

“Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memanggil Jibril dan berkata: Sesungguhnya Aku mencintai fulan maka cintailah dia! Jibril pun mencintainya. Kemudian dia menyeru para penghuni langit: Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia! Para penghuni langitpun mencintainya”

Maka orang yang paling dicintai Allah adalah sayyidina Muhammad (saw). Diriwayatkan dalam sirah (kitab sejarah nabi saw), ketika seekor onta besar yang mengamuk di Madinah Al Munawarah , tentunya jika binatang mengamuk maka ia akan beringas , maka mulut onta itu berbusa karena marah dan onta itu pun dijerat di dalam suatu kandang, dilaporkan bahwa onta besar di Madinah mengamuk, maka sampailah kabar kepada Rasulullah , maka Rasulullah berkata : “ tunjukkan aku pada onta itu ” , maka sahabat berkata : “ onta itu dijerat dalam kandang ini wahai Rasulullah” , Rasulullah berkata : “Bukalah pintunya”, maka sahabat pun berkata : “ wahai Rasulullah , onta itu sedang mengamuk dan beringas , nanti ia akan melukaimu”, rasulullah berkata: “ bukakan pintunya”!!. Semua hewan dan tumbuhan dan semua makhluk Allah mengenal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .

Ketika pintu kandang itu dibukakan , onta yang berada jauh dari pintu itu kelihatan sedang beringas , merah matanya dan berbusa mulutnya, tetapi ketika melihat wajah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , ia pun tertunduk tunduk lari mendekat mencium kaki Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , melihat wajah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , wajah makhluk yang paling indah dari semua makhluk ciptaan Allah , orang yang paling ramah dan tenang dan onta itu pun tahu bahwa inilah pimpinan seluruh manusia , orang yang paling dicintai Allah .

Kita bisa bayangkan seekor binatang yang sedang mengamuk, mungkin disini kita jarang melihat onta , jika kita melihat kuda atau kerbau yang mengamuk saja tentunya kita akan risau , padahal onta jika berdiri tingginya dua kali lebih tinggi dari kerbau, bayangkan saja jika mengamuk maka seperti apa buasnya, dalam keadaan seperti itu ia berlari tertunduk-tunduk mendekat menciumi kaki Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, hilang marahnya ketika memandang wajah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Inilah semulia-mulia idola kita , maka jangan memilih idola yang lain , karena idola kita yang lain, apalagi orang yang tidak pernah sujud kepada Allah , jika kita menjadikannya idola maka itu akan menjadikan musibah kelak di hari kiamat , di dalam Atsar sahabat dijelaskan bahwa: “Walaupun seorang hamba beribadah ratusan tahun di hadapan Ka’bah, tetap ia tidak akan dikumpulkan kecuali bersama dengan orang yang ia cintai”. Hadirin hadirat , ucapan ini diperkuat dengan riwayat Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim :

اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“ Seseorang bersama dengan orang yang dicintainya”

Jika ada yang berkata “orang seperti aku ini belum pantas cinta kepada Rasulullah”, kalau belum pantas mencintai Rasul , maka tidak terpilih menjadi ummatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Semua ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sudah dihalalkan oleh Allah untuk mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan mereka yang masuk Islam pun karena mengenal dan mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan hingga musuh-musuhnya berkata : “ bahwa beliau itu tidak mempunyai wajah pendusta ”, karena wajah yang demikian polos dan jujur.

Hadirin hadirat , Allah subhanahu wata’ala menyiapkan keluhuran bagi hamba-hambaNya yang mau membenahi dirinya, Allah subhanahu wata’ala Maha berlemah lembut kepada segenap hamba-Nya, sehingga diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika seorang hamba yang wafat dan sebelum wafatnya ia tobat kepada Allah kemudian ia menyesal karena tidak pernah beribadah kepada Allah , maka ia berwasiat kepada anak dan istrinya “jika ia meninggal agar tidak dimandikan , dan dikafani serta dikuburkan tetapi bakarlah kemudian debunya buang di laut sebagian dan buang di darat sebagian” , anaknya berkata : “ kenapa ayah ?” , dia menjawab: “ tidak pantas aku dishalatkan dan dikuburkan dengan mulia karena aku tidak pernah berbuat amal shalih”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika wafat ia dihadapkan kepada Allah dan ditanya : “mengapa engkau berbuat demikian wahai hamba-Ku ?” , ia menjawab : “ aku malu pada-Mu wahai Allah” , maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa Allah subhanahu wata’ala mengampuni dosa-dosanya karena ia malu kepada Allah .

Maka janganlah menunggu sakaratul maut untuk malu kepada Allah , mulai sekarang malulah, aku bernafas dan setiap nafas ini adalah lambang cinta-Mu kepadaku wahai Allah, setiap detak jantungku adalah lambang kasih sayang-Mu kepadaku wahai Allah , dan sepanjang siang dan malam aku terus berdosa dan berbuat salah wahai Allah , maka kemana aku akan mengadu jika tidak kepada-Mu wahai Allah , seraya berfirman dalam hadits qudsy riwayat Shahih Al Bukhari :

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَالَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

“ Aku siapkan untuk hamba-hambaKu hal-hal yang belum pernah terlihat mata , dan tiada pernah terdengar oleh mata serta tiada pernah terlintas pada fikiran manusia”

Hal ini bagi mereka yang hari-harinya banyak tertimpa kesedihan , ingatlah ada sesuatu yang disembunyikan oleh Allah dibelakang kehidupan kita apakah kebaikan yang abadi atau kehinaan yang abadi wal’iyadzubillah . Allah subhanahu wata’ala berfirman :

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

( السجدة : 17)


“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. ( QS. As Sajadah : 17 )

Semoga Allah menjadikan kita dalam kelompok mereka . Diriwayatkan dalam riwayat yang tsiqah di dalam Shahih Al Bukhari ketika sayyyidina Sa’ad Ra yang sangat pencemburu dan cinta kepada istrinya berkata kepada para sahabat nabi : “ kalau ada seseorang yang berani mendekati istriku , maka akan kutebas dengan pedang ini” , maka para shahabat datang kepada Rasulullah dan berkata : “ wahai Rasulullah Sa’ad marah dan berkata jika ada oarng yang mendekati istrinya maka akan ditebas dengan pedangnya” , maka Rasulullah berkata:

أَتَعْجَبُوْنَ مِنْ غِيْرَةِ سَعْدَ لَأَنَا أَغْيَرُ مِنْهَ وَاللهُ أَغْيَرُ مِنِّيْ

“ Apakah kalian heran dengan cinta dan cemburunya Sa’ad kepada istrinya ? , aku lebih cinta dan cemburu kepada kalian daripada Sa’ad kepada istrinya , dan Allah lebih cinta dan cemburu kepada kalian daripada aku ”

Demikian indahnya cinta nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ummatnya . Oleh sebab itu kita tidak bisa menyembah kepada selain Allah , karena Allah akan murka Allah ingin kita hanya untuk-Nya subhanahu wata’ala , hanya menyembah-Nya , hanya bersujud kepada-Nya, karena alam semesta ini milik-Nya , karena kerajaan jagad raya ini berada digenggaman-Nya , karena setiap detak nafas kita dan seluruh kejadian di alam semesta, putaran langit dan bumi dan semua kejadian ini ada dalam pengaturan tunggalnya , maka jawablah panggilan-panggilan kesucian Ilahi untuk membenahi diri kita ,membenahi rumah tangga kita, membenahi keluarga kita , membenahi kerabat dan teman kita , singkirkan dari tuntunan-tuntunan yang berpaling dari kebenaran , jangan biarkan orang lain terjebak dalam kehinaan , diantara teman kita ada yang berzina , yang berjudi dan yang terjebak narkotika , semua itu adalah ladang bagi kita untuk mencapai keridhaan Allah .

Selamatkan mereka pada keluhuran , karena dengan hal itu kita akan mendapatkan pahala, berhasil ataupun tidak . Banyak keluhan kepada saya “ mengapa Ibu saya begitu jahatnya , mengapa ayah saya banyak berzina, mengapa ibu saya banyak berzina , mengapa ayah saya banyak berjudi”, dan lain sebagainya .

Hadirin hadirat , ingatlah bahwa kita mendapatkan pahala jihad dengan berbakti kepada orang tua kita , barangkali buruknya amal mereka adalah ladang Ilahi untuk kita supaya kita bisa mencapai kemuliaan jihad yang dengan itu taubatnya ayah dan ibu kita ada di tangan kita . Sebagaimana diriwayatkan dalam Shaih Al Bukahri bahwa Abu Hurairah Ra datang kepada Rasulullah sahallallahu ‘alaihi wasallam dan ia menangis , maka Rasulullah bertanya : “ wahai Abu Hurairah , engkau datang dengan wajah yang kusam , apa yang telah membuatmu menangis ?” , maka Abu Hurairah berkata : “ Ibuku tidak mau makan, karena ia tidak mau aku masuk Islam, jika aku tidak keluar dari Islam dia tetap tidak mau makan ,wahai Rasulullah doakanlah Ibuku supaya mendapatkan hidayah” , maka Rasulullah berdoa:

اَللّهُمَّ اهْدِ لِأُمِّ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

“ Ya Allah berilah hidayah untuk ibu Abi Hurairah”

Maka setelah itu Abu Hurairah kembali ke rumahnya, dan beberapa menit kemudian ia kembali kepada Rasulullah dengan wajah yang cerah, maka Rasulullah berkata: “ Wahai Abu Hurairah kau datang dengan wajah yang berbeda seperti tadi, tadi kusam sekarang gembira apa yang terjadi” ? Abu Hurairah berkata: “ wahai Rasulullah ibuku masuk Islam di tanganku” , maka Rasulullah berdoa “ Ya Allah limpahkan pengampunan dan rahmat-Mu kepada Abu Hurairah dan ibunya dan ampuni serta kasihani juga orang-orang yang mendoakan Abu Hurairah dan Ibunya” , maka berkata sayyidina Anas bin Malik : “ sejak aku mendengar doa itu dari Rasulullah maka tidak henti-hentinya aku mendoakan Abu Hurairah Ra”, karena orang-orang yang mencintai Abu Hurairah dan mendoakan Abu Hurairah didoakan oleh rasul agar disayangi oleh Allah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Demikian indahnya kehidupan jika kita mau menjawab panggilan kelembutan Ilahi. Saya tidak berpanjanglebar menyampaikan tausiah, kita bermunajat semoga Allah subhanahu wata’ala menerangi hari-hari kita dengan kebahagiaan. Acara maulid kita di Monas hari Jum’at yang lalu alhamdulillah sukses, berkumpul ratusan ribu muslimin muslimat , kita bersatu dari rakyat terendah sampai pimpinan tertinggi didalam panji sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, semoga semakin cepat Jakarta ini menjadi kota kedamaian sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , kota yang damai dengan tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , semoga semakin banyak yang bertobat , semoga semakin banyak para pejabat dan para konglomerat , para rakyat dan semua kelompok yang bertobat dan membenahi hari-harinya , berkata guru mulia kita Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafizh bahwa di bulan Rabiul Awal tahun ini banyak sekali orang-orang yang bertobat lebih dari bulan-bulan dan tahun-tahun yang lalu , banyak berjatuhan hawa nafsu untuk berbuat kejahatan dari hati mereka menuju tobat dan keluhuran , semoga kita diantara kelompok itu amin ya rabbal ‘alamin .

Kita bermunajat kepada Allah subhnahu wata’ala semoga Allah melimpahkan keluhuran dan kebahagiaan pada hari-hari kita dan semoga Allah menumbuhkan sifat-sifat luhur pada kita , semoga Allah subhanahu wata’ala membantu kita dalam kelemahan kita atas taat kepada-Nya, diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wata’ala.

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kita berharap semakin banyak dan makmur panggung-panggung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di seluruh wilayah muslimin, semoga panggung-panggung dakwah , panggung shalawat dan dzikir semakin makmur, semakin bergemuruh dengan dzikir kepada Allah subhanahu wata’ala khususnya di wilayah Jakarta dan seluruh wilayah muslimin.

Kita juga mendoakan saudara kita yang mendengarkan acara ini yang disiarkan langsung di Wadi fm dan juga di streaming www.majelisrasulullah.org di seluruh dunia , sehingga saudara-saudara kita yang di luar Indonesia juga bisa mendengarkan siaran langsung ini , semoga semua mereka yang mendengarkan juga dilimpahai keberkahan dan kebahagiaan walaupun di tempat yang jauh, amin allahumma amin. Kita kembali bertawassul kepada Ahlul Badr semoga Allah subhanahu wata’ala menyingkirkan musibah dan kesulitan, kemudian dilanjutkan dengan kalimat talqin oleh Al Habib Hud bin Muhammad Baqir Al Atthas dan doa penutup oleh Al Habib Sofyan, Yatafaddhal masykuraa..


NB : Kutipan majelisrasulullah.org
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Tujuh Dosa Besar Yang Mencelakakan

| | | 0 komentar
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ، قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأْكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ اْليَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ اْلغَافِلَاتِ

(صحيح البخاري)



" Jauhilah tujuh dosa besar yang mencelakakan, para sahabat berkata: " apakah itu wahai Rasulullah?", Rasul bersabda: " Syirik (menyekutukan Allah), dan sihir, dan membunuh orang yang dilarang oleh Allah kecuali dengan kebenaran, dan memakan riba, dan memakan harta anak yatim, dan melarikan diri dari peperangan, dan menuduh zina terhadap wanita baik-baik". ( Shahih Al Bukhari )



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya terpujilah seorang hamba, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya berjatuhanlah dosa, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya penuhlah timbangan amal. Alhamdulillah tamla’ulmiizaan, (Shahih Muslim) memuji Allah memenuhi timbangan amal. Karena seluruh hakikat ibadah adalah memuji Allah, hakikat sujud adalah memuji dan mengagungkan Allah, hakikat shalat dan seluruh ibadah adalah pengagungan memuji Rabbul 'alamin. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamin, puji kemuliaan dan keluhuran bagi Allah penguasa alam semesta, Maha Tunggal dan Maha Abadi, Maha menyejukkan jiwa hamba-hamba-Nya yang mengingat-Nya, sebagaimana firman-Nya:

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

( الرعد: 28 )

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (QS. Ar Ra'd: 28 )

Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah maka akan tenang jiwa-jiwa orang yang beriman, ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah tenanglah sanubari, dan puncak kegundahan terbesar akan lebur dan sirna menjadi kesejukan dan ketenangan dengan mengingat Allah, Maha Raja Tunggal penguasa jagad raya semesta, Yang menciptakan seluruh alam dari tiada, Yang akan menjadikan kehidupan setelah kehidupan, semoga aku dan kalian didalam kebahagiaan dunia dan akhirah, dilimpahi kebahagiaan oleh Sang Pemilik alam rahim, Sang Pemilik alam dunia, Sang Pemilik alam barzakh, Sang Pemilik alam akhirah, siapakah Dia?, Dialah Yang menamakan diri-Nya Al Qariib ( Yang Maha Dekat ), Dialah Yang menamakan diri-Nya Al Ghafuur As Syakuur ( Yang Maha Mengampuni dan Maha Berterimakasih dan membalas jasa ), namun jangan lupa pula bahwa Allah adalah Al Malik Ad Dayyaan ( Maha Raja Yang berhutangbudi seluruh makhluk kepada-Nya), karena kita telah diberi jasad yang sempurna, bisa saja Allah memberikan kepada kita jasad hewan atau jasad tumbuhan, namun Allah memberikan kepada kita jasad manusia. Segala Puji bagi-Mu wahai Allah Yang telah mengelompokkan kami kedalam ummat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, pembawa kedamaian dan kebahagian dan keluhuran dunia dan akhirah, diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam melewati seorang wanita yang sedang ziarah kubur dan menangis di kuburan itu, maka Rasul bersabda:

اِتَّقِي اللهَ وَاصْبِرِيْ

" Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah "

Maka wanita itu menghardiknya dan berkata: " engkau tidak mendapatkan musibah seperti aku, maka diamlah !!", sang nabi yang pemaaf dan berhati mulia, manusia yang paling sopan dan ramah pun terdiam dan sabar, kemudian meninggalkan wanita itu, itulah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian datanglah seseorang kepada wanita itu dan berkata: " Taukah engkau siapa yang telah kau bentak tadi ?", maka wanita itu menjawab: "ia seseorang yang menasihati aku karena ia tidak mendapat musibah seperti aku" , orang itu berkata: " dia adalah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam", maka wanita itu menangis dan menjerit meninggalkan pemakaman dan mengejar sang nabi, dan ketika itu nabi Muhammad telah masuk ke dalam rumahnya, ketika wanita itu sampai di rumah sang nabi ia berlutut dan berkata: "maafkan aku wahai Rasulullah", sang nabi hanya tersenyum seraya bersabda:

إِنَّمَا الصَّبْرُ فِي الصَّدْمَةِ الْأُوْلَى

"Sesungguhnya sabar itu dipermulaan musibah"

Jika ingin bersabar hendaknya dari tadi sehingga tidak perlu meminta maaf, demikian perkataan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Alangkah indahnya sayyidina Muhammad. Diriwayatkan ketika sang nabi didatangi oleh seorang wanita miskin dan wanita itupun gemetar karena kewibawaan sang nabi, sayyidul awwaliin wal akhiriin rahmatan lil 'alamin, wajah yang paling berlemah lembut dan paling bercahaya dari semua wajah, wajah yang dikatakan oleh salah seorang sahabat ketika ditanya " bagaimana wajahnya Rasulullah? ", maka ia menjawab: " aku tidak pernah betul-betul mengangkat kepala dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku tidak mampu menyifatkannya dengan jelas ". Ketika wanita itu gemetar maka sang nabi berkata: " tenangkan dirimu jangan gemetar, aku adalah utusan Allah , jika engkau tidak ingin datang kesini menemuiku maka panggillah aku, aku akan datang dimanapun engkau berada". Demikian indahnya sang nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam wabaaraka 'alaihi wa 'alaa alih.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ ، وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا ، فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

( النصر : 1-3 )

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat". ( QS. An Nashr: 1-3 )

Ketika telah datang waktunya pertolongan Allah dan kemenangan, yaitu tanda bahwa Islam akan mencapai kemenangan. Dan ayat ini turun beberapa bulan sebelum Fath Makkah, sebagai isyarat kepada sang nabi bahwa Fath Makkah akan segera terbit dan terjadi. Ketika ayat ini turun maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah, diantara isi khutbah itu adalah: "dipilihkan untuk seseorang antara hidup di dunia atau di sisi Allah, maka ia memilih di sisi Allah", maka menjerit dan menangislah khalifah Abu Bakr As Shiddiq RA dan beberapa orang sahabat, para sahabat yang lain saling memandang dan heran karena Rasul hanya berkata: "bahwa dipilihkan untuk seseorang antara hidup di dunia atau di sisi Allah, maka ia memilih di sisi Allah" mengapa Abu Bakr dan sebagian sahabat menjerit dan menangis?!, karena hal itu adalah tanda mulai dekat waktu wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak lama kemudian setelah Fath Makkah maka sang nabi pun wafat. Dan semoga semakin dekat pula Fath Jakarta bagi kita, amin ya rabbal 'alamin.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Sampailah kita pada hadits agung, yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ، قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأْكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ اْليَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ اْلغَافِلَاتِ

(صحيح البخاري)

" Jauhilah tujuh dosa besar yang mencelakakan, para sahabat berkata: " apakah itu wahai Rasulullah?", Rasul bersabda: " Syirik (menyekutukan Allah), dan sihir, dan membunuh orang yang dilarang oleh Allah kecuali dengan kebenaran, dan memakan riba, dan memakan harta anak yatim, dan melarikan diri dari peperangan, dan menuduh zina terhadap wanita baik-baik". ( Shahih Al Bukhari )

Tujuh dosa besar yang membawa kecelakaan dan membawa musibah serta kemurkaan Ilahi. Yang pertama Syirik yaitu menyembah selain Allah, namun siapapun yang menyembah selain Allah jika ia bertaubat maka diterima taubatnya oleh Allah. Sebagian orang mengatakan (karena kesalahfahaman) bahwa dosa yang tidak diampuni oleh Allah adalah menyembah selain Allah, memang betul jika orang itu tidak bertaubat tetapi jika ia bertaubat maka ia diampuni oleh Allah subhanahu wata'ala. Namun dosa-dosa yang lain jika tidak menyembah selain Allah, itu akan mendapatkan pengampunan Allah kelak walaupun terlambat, tetapi kalau syirik (menyekutukan Allah) maka ia tidak diampuni Allah kecuali jika ia sudah bertaubat, karena tidak ada satu dosa pun yang tidak pupus dengan taubat. Kedua adalah Sihir, yang merupakan dosa besar. Banyak sekali pertanyaan yang muncul kepada saya di forum website, email, surat dan lainnya tentang bagaimana hukumnya sihir?, jelas sudah bahwa sihir adalah dosa besar karena sihir itu memperbudak atau mempertuan syaitan atau jin untuk membawa celaka atau musibah bagi orang lain. Hubungan yang dilarang antara manusia dengan jin ada dua hal yaitu memperbudaknya dan mempertuannya, kalau bersahabat dengan jin tidak ada larangannya dalam syariah dan dalam semua madzhab. Karena dijelasakan oleh para Ulama kita bahwa jin juga ummat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana firman Allah:

قُلْ أُوْحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا ، يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآَمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا

( الجن :1-2 )

" Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami ". ( QS. Al Jin: 1-2 )

Di ayat yang lain dalam surah Al Jinn juga disebutkan:

وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا

( الجن : 11 )

" Dan sesungguhnya di antara kami (ucapan ara jin) ada yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya, Kami menempuh jalan yang berbeda-beda ". ( QS. Al Jin: 11 )

Dan firman Allah dalam ayat yang lain :

وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا

( الجن : 19 )

" Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya ". ( QS. Al Jin: 19 )

Jadi yang dilarang adalah memperbudak jin atau mempertuannya, sedangkan bersahabat dengan jin tidak ada larangannya namun tidak ada pula perintahnya. Oleh sebab itu para ulama' tetap pada posisinya bahwa bersahabat dengan jin tidak ada larangannya dan tidak ada perintahnya. Kalau bersahabat dengan manusia ada perintahnya dan itu merupakan sunnah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Namun jin juga ummat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagian dari mereka yang beriman. Hadirin hadirat, sihir adalah perbuatan para dukun untuk mencelakakan dan merugikan orang lain dengan memperbudak atau mempertuan jin, maka itu merupakan perbuatan dosa besar, termasuk juga ramalan, maka jangan tertipu, zaman sekarang orang-orang justru membayar untuk mendapatkan dosa besar, misalnya ikut ramalan di SMS tentang rizki atau yang lainnya, rizkimu jangan sampai engkau pasrahkan pada SMS, karena rizkimu adalah dari Allah subhanahu wata'ala. Barangkali karena kita kirim SMS ramalan seperti itu dan mengeluarkan biaya 1000, 2000, atau 5000 hanya jumlah kecil tetapi bisa jadi Allah akan menutup jutaan rizki kita karena Allah subhanahu wata'ala melihat hamba-Nya telah memasrahkan takdirnya kepada SMS, lebih percaya pada SMS daripada kepada Allah. Maka jauhilah hal itu, jangan sampai harta kita terlibat dalam hal itu. Demikian pula Rasul shallallahu 'alaihi wasallam memberi penjelasan kepada kita agar kita tidak terus ketakutan dengan hal-hal yang syirik (menduakan Allah), karena Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari:

أَنِّيْ لَسْتُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوْا بَعْدِيْ وَلِكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوْا فِيْهَا

" Sesungguhnya aku tidak khawatir terhadap kalian akan syirik, tetapi aku khawatir (terhadap kalian) akan dunia dan kalian saling berlomba didalamnya "

Jika seseorang sudah Muslim maka jangan risau akan jatuh pada perbuatan syirik, karena tidak semua yang dikatakan oleh sebagian saudara kita tentang hal yang syirik itu adalah syirik, tapi karena kejahilan mereka terhadap syariah maka mereka mengatakannya syirik. Banyak pula pertanyaan muncul kepada saya tentang pusaka-pusaka, bagaimana hukumnya, dan menyimpan barang-barang para shalihin apakah hal itu diperbolehkan?. Hadirin hadirat, Al Qur'an telah menjelaskan kemuliaanya, bukan lagi hadits. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَقَالَ لَهُمْ نِبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَى وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلآئِكَةُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لَّكُمْ إِنْ كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

( البقرة: 248 )

" Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman". ( QS. Al Baqarah: 248 )

Thalut diperintah oleh Allah melalui nabi untuk menjadi pemimpin melawan raja Jalut di masanya. Maka Thalut dicela oleh rakyatnya karena tidak memiliki apa-apa( harta). Maka Allah subhanahu wata'ala mendatangkan Tabut yaitu satu peti yang didalamnya terdapat benda-benda peninggalan nabi Harun dan nabi Musa. Dan tanda kekuasaan Thalut yaitu akan datang padanya peti yang berisi benda-benda peninggalan nabi Musa dan nabi Harun yang membawa ketenangan untuk mereka. Renungkan firman Allah:

فِيْهِ سَكِيْنَةٌ

" Didalamnya (tabut) terdapat ketenangan "

Apakah benda-benda itu?, buka seluruh kitab tafsir maka semua menjelaskan bahwa benda-benda itu adalah pakaian nabi Musa, tongkat nabi Musa, sandal nabi Harun, dan lainnya, ada apa dengan benda-benda itu?!. Benda yang disentuh oleh para shalihin dan para nabi tidak disia-siakan oleh Allah subhanahu wata'ala. Sebagaimana Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berdoa di maqam Ibrahim di hadapan Ka'bah. Rasul berdoa di tempat nabi Ibrahim berdoa, padahal jarak antara Nabi Muhammad dan nabi Ibrahim ribuan tahun yang lalu, namun Rasul shallallahu 'alaihi wasallam shalat di tempat itu, tempat nabi Ibrahim pernah berdoa, tanah bekas pijakan nabi Ibrahim. Para shalihin terdahulu tidak dilupakan oleh nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau melakukan shalat di tempat itu, maka Allah tetapkan dengan firman-Nya:

وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلَّى

( البقرة: 125 )

" Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat ". ( QS. Al Baqarah: 125 )

Jadi, barang pusaka atau peninggalan para shalihin itu bukan untuk dipertuan atau diagungkan atau untuk disembah, bukan untuk dijadikan mempunyai kekuatan untuk merubah takdir, tetapi karena menghargai barang-barang para shalihin terdahulu adalah sesuatu yang telah dijalankan pada ummat saat ini dan ummat sebelumnya dan juga didukung oleh Al qur'an Al Karim.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Lalu bagaimana jika dimandikan dengan air kembang?, boleh-boleh saja karena zaman dulu belum ada sabun maka menggunakan air kembang, kalau zaman sekarang boleh dengan sabun untuk mewangikannya dan melindunginya dari karat agar tidak rusak, tapi jangan menganggap bahwa benda-benda itu bisa mengubah takdir Allah subhanahu wata'ala. Sebagaimana sayyidina Umar bin Khattab Ra saat mencium Hajar Aswad beliau berkata:

إِنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ لَوْلَا قَبَّلَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَا قَبَّلْتُكَ

" Sesungguhnya kau adalah batu yang tidak memberi mudharat dan manfaat, kalau bukan karena Rasulullah telah menciummu maka aku tidak akan menciummu "

Batu tidak lebih dari batu, tidak bisa membawa bahaya dan manfaat, tetapi setelah dicium oleh sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam maka semua orang berebutan untuk mencium Hajar Aswad, karena menjadi sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Hadirin hadirat, dan bagaimana caranya menangani sihir? banyak dzikir-dzikir nabawy yang meruntuhkan sihir. Kalau di rumah ada sihir yang tidak bisa dikalahkan, sihir atau syaitan dan jin tidak mau keluar terus saja mengganggu di rumah itu, maka bacakan surah Al Baqarah di rumah itu, surah Al Baqarah adalah surah terpanjang dalam Alquran dan hampir mencapai 3 juz, maka bagikan untuk beberapa orang agar membacanya di dalam rumah tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " Rumah yang dibacakan di dalamnya surah Al Baqarah maka tidak akan dimasuki syaitan". (shahih Muslim)

Hadirin hadirat, yang ketiga adalah Membunuh seseorang kecuali dengan kebenaran. Maksudnya adalah membela diri. Memebela diri sehingga orang yang ingin mencelakai terbunuh maka hal ini tidak dilarang dalam syariah, atau karena mempertahankan nyawa kita, harta kita, atau masyarakat kita, misalnya diserang dan kita membela diri hingga terbunuh orang yang menyerang kita, maka hal itu adalah kebenaran. Tetapi sengaja membunuh adalah salah satu diantara tujuh dosa besar, demikian sabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Yang keempat adalah makan hal yang riba, wal'iyadzu billah. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

( البقرة: 275 )

" Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaithan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya ". ( QS. Al Baqarah: 275 )

Kelak di hari kiamat orang-orang yang memakan riba, mereka akan berdiri dengan bergetar dan berguncang seakan-akan mereka dirasuki oleh syaitan, karena mereka telah memakan riba di masa hidupnya, dan mereka berkata ketika di dunia bahwa jual beli itu sama saja seperti riba. Riba adalah perdagangan atau jual beli yang mengandung bunga. Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (bunga yang berlipat). Dan barangsiapa yang berhenti dari memakan riba maka Allah subhanahu wata'ala akan memaafkan dan mengampuninya, dan semua dosa yang pernah ia perbuat akan kembali kepada Allah Yang Maha Pemaaf, dan barangsiapa yang tetap melakukannya maka ia akan sampai kedalam api neraka dan kekal didalamnya. Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa: "orang yang memakan riba maka di hari kiamat ia berada di sungai darah", demikian riwayat Shahih Al Bukhari. Muncul banyak pertanyaan kepada saya tentang bagaimana hukumnya riba di masa kini?, tentunya hukumnya tidak berubah tetapi jauhilah semampunya dan Allah tidak memaksa kita melebihi dari kemampuan kita. Misalnya ada yang bekerja di BANK Konvensional bagaimana hukumnya?, tentunya terlibat riba. Tetapi jika ia menanggung nafkah yang primer dan jika ia berhenti bekerja maka akan membawa mudharat yang lebih besar lagi maka boleh saja pekerjaan itu diteruskan tapi jangan pernah berhenti berjuang untuk mencari pekerjaan lain, terus berjuang mencari pekerjaan lain dan ketika menemukannya maka langsung pindah, jika terjebak dalam nafkah yang primer yang mana jika pekerjaan itu ditinggalkan akan membawa mudharat yang lebih besar lagi, kelaparan, kematian, pencurian atau hal yang lebih buruk lagi . Oleh sebab itu diantara kita yang terjebak dalam pekerjaan yang mengandung bunga maka hati-hatilah dan saran saya terus mencari pekerjaan lain, begitu ada maka segera pindah jangan terus bertahan. Kita di akhir zaman ini pastilah selalu terjebak dalam perbuatan riba yang mana perdagangan pasti kesemuanya melewati Bank Konvensional, namun yang sangat membuat kita gembira saat ini sudah mulai banyak Bank Konvensioanl yang membuka Bank Syariah, BCA sudah merencanakan Bank Syariah, BNI dan lainnya, semua Bank Konvensional telah membuat Bank Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa kita dibantu oleh Allah subhanahu wata'ala untuk mengarah kepada bebas dari riba, karena Bank Syariah bebas dari riba sedangkan Bank Konvensional secara mutlak terdapat riba di dalamnya. Maka berhati-hatilah terhadap riba ini, dan berusahalah semampunya namun Allah tidak memaksa melebihi dari kemampuan kita. Dan jika tidak mampu lagi untuk meninggalkannya, maka jangan berprasangka buruk kepada Allah, Sang Maha Pemaaf tetap pemaaf, jangan berhenti berdoa agar dilepaskan dari jebakan-jebakan dunia dan dibebaskan menuju kemakmuran di dunia dan akhirah, Dialah ( Allah ) Yang memiliki kemakmuran dunia dan akhirah.

Hadirin hadirat, yang kelima adalah memakan harta anak yatim. Hal ini sudah masyhur dan tidak perlu lagi saya perjelas banyak, hanya saya ingin menukil sedikit bahwa banyak diantara saudara-saudari kita yang membuat acara santunan anak yatim, hal ini sangat mulia namun hati-hati orang yang menyumbang itu, jika ia keluarkan uangnya untuk menyantuni anak yatim maka jangan sampai masuk kedalam perut orang yang selainnya, santunan anak yatim tapi juga ada tamu-tamu selain mereka dan kemudian diberi makan dari santunan anak yatim itu, ingat itu harta milik anak Yatim tanpa ia sadari, jika anak Yatim itu tidak ridha maka ia masuk kedalam dosa ini tanpa ia sadari, maka berhati-hatilah, yang menyantuni anak yatim boleh-boleh saja, tapi disebutkan dan diperjelas, misalnya untuk santunan anak yatim sekian,,konsumsi sekian,,untuk menyambut tamu sekian..dan lainnya. Jadi orang yang mengeluarkan uang tau bahwa itu tidak hanya menyantuni anak yatim saja, tetapi ada biaya untuk menyambut tamu, biaya untuk panggung dan lain sebagainya, jadi uang yang mereka keluarkan tidak 100 % untuk santunan anak yatim, demikian hadirin yang perlu kita waspadai. Yang keenam adalah melarikan diri dari peperangan, yaitu saat peperangan membela Islam, membela negara dan bangsa, membela rakyat, membela wilayah kita, disaat itu ia melarikan diri karena menyelamatkan dirinya, maka ia terkena dosa besar. Maka jangan melarikan diri ketika kita atau wilayah dan negara kita diserang oleh musuh. Dan yang terakhir (Ketujuh) adalah menuduh wanita baik-baik melakukan zina, hati-hati jangan sampai kita terjebak dalam hal ini, jangan sembarang menuduh berzina pada wanita baik-baik, misalnya melihat seorang wanita dan lelaki berjalan ke suatu tempat sepi dan mengatakan " mereka itu berzina ", hati-hati kata-kata itu adalah dosa besar. Jika tidak ada 4 orang saksi yang betul-betul menyaksikan persetubuhannya maka hal itu adalah "menuduh wanita baik-baik melakukan zina", yang itu adalah termasuk dosa besar. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan bahwa wanita yang baik-baik lantas dituduh berbuat zina, barangkali wanita atau pria yang berbuat hal-hal yang melanggar syariah tapi tidak sampai pada perbuatan zina, maka jangan dikatakan berzina karena hal itu dosa besar, demikian saudara saudariku yang kumuliakan. Ketahuilah bahwa Allah subhanahu wata'ala Maha menyambut hamba-hamba-Nya ketika mereka ingin memperbaiki diri, Allah subhanahu wata'ala Maha menyambut dengan hangat jiwa-jiwa yang ingin dekat kepada-Nya, sambutan Rabbul 'alamin akan agung di dunia dan akhirah. Kita berdzikir bersama, bersyukur kepada Allah atas semua kenikmatan. Dan sebelum kita berdzikir, saya ingin memberikan hadiah kepada dua orang saudara kita dari Ransiki, mohon bapak dari Ransiki untuk berdiri agar semua bisa menyaksikan dan mendoakan, beliau ini akan berpisah dengan kita, besok akan kembali ke Papua Irin Barat. Ayahanda kita ini sudah 1 bulan di Jakarta untuk belajar syariah disini, belajar cara berwudhu, belajar shalat, belajar mengaji, belajar cara mengimami shalat, untuk mereka berdakwah nanti di wilayah Ransiki, dan merekalah yang memperjuangkan kedatangan santri-santri dari Ransiki, mereka berkata biarlah kami meninggal asalkan anak-anak bisa berangkat ke Jakarta, inilah perjuangan mereka . Saya akan menghadiahkan kepada mereka rida' (sorban), besok atau lusa mereka akan meninggalkan Jakarta, semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah subhanahu wata'ala, semoga panji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan dibawa oleh mereka ke wilayah mereka, semoga Allah memberi kekuatan kepada mereka untuk mengajarkan syariah disana, disana banyak muslimin muslimat yang tidak mengetahui cara berwudhu, tidak mengetahui cara shalat, tidak mengetahui cara berpuasa, dan mereka datang ke Jakarta dan duduk di Majelis ini dan tidak peduli usia mereka sudah lanjut, namun semangat juang mereka mewarisi semangat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mereka akan kembali dan semoga kelak menjadi imam-imam besar di Ransiki Irian Barat, amin allahumma amin. Kita bermunajat kepada Allah dan tasyakuran dengan ucapan guru mulia kita, ketika mendengar bahwa pimpinan bangsa kita, Bapak Presiden dan Wakil Presiden, para menteri dan juga aparat keamanan, Kapolda Metrojaya dan juga massa yang sangat banyak berkumpul dan berdzikir bersama di Monas di hari 12 Rabi'ul Awal, beliau mengatakan : " Fath, Insyaallah dalam waktu dekat kemenangan akan sampai kepada kita", Jakarta menjadi kota kedamaian sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala mengangkat tangan penuh dosa, mengharap pengampunan dari Yang Maha mengampuni, semoga Allah subhanahu wata'ala melimpahkan kepada kita kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, pengabulan hajat, disingkirkan dari segala musibah diganti dengan kebahagiaan, dan keluasan, disingkirkan dari segala kesempitan, dilimpahi kemudahan dan dijauhkan dari kegundahan untuk masyarakat Jakarta, dan juga masyarakat Papua, dan seluruh muslimin di barat dan di timur..

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ


NB : Kutipan majelisrasulullah.org
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

takan tergantikan, karena ilmu mu selalu dihatiku.

Rabu, 10 Maret 2010

| | | 0 komentar
Sore ini, tepatnya tanggal 10 Maret 2010. Kata kata dalam video yang udah hampir 2 tahun ga gw denger, tadi gw ngedengerin lagi alunan puisi yang di bacakan oleh guru gw Alm. Hermawan WTT,. Semua temen temen yang pernah sekolah di SMP Muhammadiyah 35 pasti pernah merasakan betapa indahnya rasa sayang yang iya berikan kepada murid muridnya. Emang kalo kita ga bisa baca isi hatinya, kita pasti anggep dia guru paling killer, tapi sebenernya bukan itu yang dia maksud. Emang cara ngajarnya dia seperti itu karena dia pasti lebih tau apa yang ia harus perbuat kepada orang orang yang dia sayang (murid – muridnya).

Pengalaman gw sejak awal ketemu, jujur gw ga pernah berani alias jiper,. Hehhe,. Tapi semenjak gw di rangkul dia ikut IPM (OSIS di Muhammadiyah) gw mencoba memahami cara ia memberi nasihat, masukan, dan ilmu,. Jujur gw lebih masuk diajarin dia dari pada guru yang lain, maaf bukannya yang lain gimana gimana, yang lain memang berkualitas tapi mungkin karena gwnya aja yang terlalu simpati sama beliau,. Dari kasak mata, beliau emang terlihat kasar dan pemarah, tapi kalo dipikirin berulang kali kenapa dia kaya gitu? Ya karena kitanya aja yang berlebihan, sesuatu yang dilarang malah kita kerjain, sesuatu yang disuruh malah ditinggalin,. Itu baru marahnya manusia, belum marahnya yang nyiptain manusia,. Bener ga?? Jangan pernah nilai kasih sayang yang dia beri itu adalah hanya amarah semata, tapi itu dilakuin biar lo tau mana yang harus lo lanjutin dan mana yang harus lo tinggalin,. Niat tulus dari hatinya, sampe saat dia menghembuskan nafas terakhir, belum sempet gw kembaliin, gw pengen dia tersenyum nanti saat gw udah bisa buktiin kalo yang dia ajarin selama ini bener bener bermakna buat gw, dan mungkin buat temen temen juga yang dulu pernah bandel waktu SMP,.

Kenapa gw ngebanggain dia?? Karena jujur aja, sampe saat ini gw sekolah, belum ada guru yang ngajar tu bukan cuma materi pelajarannya, tapi juga ngebina akhlaq dan ngasih ilmu tentang kehidupan, bagaimana indahnya jadi orang baik dan berguna bagi orang lain,. Semua diajarkan secara tersirat saat ia memberikan nasihat di sela sela pelajaran,.

Puisi yang menghanyutkan tertulis dibuku tahunan SMP Muhammadiyah 06/07

di antara kita
ada jalinan berjuta rasa
sedih dan duka, bahagia dan canda tawa

akhirnya.. waktu jualah kini turut berbicara
menutup lembaran cerita

langkahkan kaki pada masa
kepakkan sayap melanglang biana cita
raih dan gapai semua asa

selamat jalan para ananda..
kayuhkan bahtera penuh damba

ada satu pinta
satu harapan pada ananda
semoga esok masih ada kata jumpa...
selamat jalan ananda

teriring doa..
semoga kau raih cita dan cinta


Sebenernya gw mau bikin balesan buat puisi ini, tapi gw ga sanggup bikin sampe saat ini, karena menurut gw dengan kata kata sesederhana yang beliau tulis, belum bisa gw ngikutin dengan kata kata yang bermakna lebih dalem,. Gw cuma bisa nulis, “jalinan rasa sedih, duka, bahagia, dan canda tawa, kini telah berlalu,. waktupun takan terulang kembali,. kini hanya aku yang membuka lembaran baru,.
melangkah dan terbang demi menggapai semua asa,. tak sanggup ku mendengar, karena takan ada lagi kata jumpa antara kita,.
wahai bapak guruku tersayang, pergilah engkau dengan tenang,. aku akan sanggup melangkah karena teriring doa mu,.
kau takan pernah terlupakan, meski kau telah tiada, petuahmu kan selalu terngiang dalam benakku,. selamat jalan guruku,.
aku hanya sanggup menitipkan doa kepada sang Ilahi agar ruh mu bersama kaum Anshar dan Muhajirin,. dan bersama ketua dari mereka yaitu baginda Sayyidina Muhammad SAW,. Amiin Allahumma Amiin,.”

Semoga apa yang kita doakan akan terkabul, dan tak akan ada lagi tangis air mata karena kini telah terganti oleh alunan doa yang tertuang dalam hati,. amiin,.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

setelah baca, renungilah.

Senin, 08 Maret 2010

| | | 0 komentar
semua yang tidak menyembah Allah , kalau mereka mendengar ada sebutan kalimat Laa ilaaha illallah bahwa tiada Tuhan selain Allah , nuraninya berkata inilah yang benar , walaupun logikanya menolak " kok bisa begitu, kenapa ?, aku sudah ikuti ajaran ayahku , aku sudah ikuti ajaran guruku " , dan lain sebagainy . Penolakan muncul dari logika namun nurani sudah mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah , itulah kebenaran walaupun sebelumnya logikanya tidak tau, misalnya di luar agama Islam tidak pernah mengenal nama Allah tidak pernah menyembah Allah , tiba-tiba ada orang yang mengajarkan bahwa tiada tuhan sembahan selain Allah , maka nuraninya akan langsung mengakui hal itu , kenapa ? karena nurani itu milik Allah subhanahu wata'ala , karena ruh milik Allah , ruh sudah bersumpah " Laa ilaaha illallah " sebelum lahir ke muka bumi .

Namun tertutup oleh alam logika , bagaimana membukanya ? logika yang baik dan polos . Ketika seorang rahib dari pemuka agama Budha atau Hindu , ia selalu bertapa dan selalu melawan hawa nafsunya , kalau hawa nafsunya mengajak kesana , maka ia melakukan yang sebaliknya kenapa ? karena hawa nafsu itu tidak berada pada kebenaran . Kalau hawa nafsunya mengajak ia makan maka ia tidak mau makan, ketika hawa nafsunya tidak mau makan maka , ia selalu melawan hawa nafsu . Lalu datang seseorang da'i berkata kepadanya mengenalkan " Laa ilaaha illallah " bahwa tiada tuhan selain Allah , maka nuraninya mengakui dan hawa nafsunya menolak , maka ia pun langsung masuk Islam . Maka sang da'i kaget dan berkata : saya belum menjelaskan tentang Islam, lalu saya menjelaskan bahwa tiada tuhan selain Allah , kenapa engkau terima ? maka rahib itu menjawab : " karena logika dna nurani saya menerima dan hawa nafsu saya menolak " dan saya selalu melawan hawa nafsu . Maka ketika hawa nafsu saya menolak maka saya langsung memililih yang sebaliknya dan saya masuk Islam . Kenapa ? karena telah Allah ilhamkan di hati nuraninya mana yang benar dan mana yang salah , mana yang haq dan mana yang bathil , namun hawa nafsunya dan logika yang tidak tersucikan dengan tuntunan sang Nabi akan berpaling dari tuntunan Ilahi .
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

mengapa belum berjilbab?

| | | 0 komentar
SYUBHAT DAN SYAHWAT
Setan bisa masuk kepada manusia melalui dua pintu utama, yaitu syubhat dan syahwat. Seorang tidak melakukan suatu tindakan maksiat kecuali dari dua pintu tersebut. Dua perkara itu merupakan penghalang sehingga seorang muslim tidak mendapatkan keridhaan Allah, masuk surga dan jauh dari neraka. Di bawah ini akan kita uraikan sebab-sebab utama dari syubhat dan syahwat.

A. SYUBHAT PERTAMA: MENAHAN GEJOLAK
SEKSUAL
Syubhat ini menyatakan bahwa gejolak nafsu seksual pada setiap manusia adalah sangat besar dan membahayakan. Ironinya, bahaya ini timbul ketika nafsu tersebut ditahan dan dibelenggu. Jika terus-menerus
ditekan, ia bisa mengakibatkan ledakan dahsyat. Hijab wanita akan meyembunyikan kecantikannya, sehingga para pemuda tetap berada dalam gejolak nafsu seksual yang tertahan, dan hampir meledak, bahkan
terkadang tak tertahankan sehingga ia lampiaskan dalam bentuk tindak perkosaan atau pelecehan seksual lainnya. Sebagai pemecahan masalah tersebut, satu-satunya cara adalah membebaskan wanita dari mengenakan hijab, agar para pemuda mendapatkan sedikit nafas bagi
pelampiasan nafsu mereka yang senantiasa bergejolak didalam. Dengan demikian, hasrat mereka sedikit bisaterpenuhi. Suasana itu lalu akan mengurangi bahayaledakan gejolak nafsu yang sebelumnya tertahan dan
tertekan.

1. BANTAHAN:
Sepintas, syubhat di atas secara lahiriah nampak logis dan argumentatif. Kelihatannya, sejak awal, pihak yang melemparkan jalan pemecahan tersebut ingin mencari kemaslahatan bagi masyarakat dan menghindarkan
mereka dari kehancuran. Padahal kenyataannya, mereka justru menyebabkan bahaya yang jauh lebih besar bagi masyarakat, yaitu menyebabkan tercerai-berainya masyarakat, kehancurannya, bahkan berputar sampai seratus delapan puluh derajat kepada kebinasaan.
Seandainya jalan pemecahan yang mereka ajukan itu benar, tentu Amerika dan negara-negara Eropa serta negara-negara yang berkiblat kepada mereka akan menjadi negara yang paling kecil kasus perkosaan dan kekerasannya terhadap kaum wanita di dunia, juga dalam
kasus –kasus kejahatan yang lain. Amerika dan negara-negara Eropa amat memperhatikan masalah ini, dengan alasan kebebasan
individual. Di sana, dengan mudah anda akan mendapatkan berbagai majalah porno dijual di sembarang tempat. Acara-acara televisi, khususnya setelah pukul dua belas malam, menayangkan berbagai adegan tak senonoh, yang membangkitkan hasrat seksual.
Bila musim panas tiba, banyak wanita di sana yang membuka pakaiannya dan hanya mengenakan pakaian bikini. Dengan keadaan seperti itu, mereka berjemur di pinggir pantai atau kota-kota pesisir lainnya. Bahkan di sebagian besar pantai dan pesisir, mereka boleh bertelanjang dada dan hanya memakai penutup ala kadarnya. Terminal-terminal video rental bertebaran di seluruh pelosok Amerika dengan semboyan “Adults
only” (khusus untuk orang dewasa). Di terminal-terminal ini, anak-anak cepat tumbuh matang dalam hal seksual sebelum waktunya. Siapa saja dengan mudah bisa menyewa kaset-kaset video lalu memutarnya di rumah atau langsung menontonnya di tempat penyewaan. Rumah-rumah bordil bertaburan dimana-mana. Bahkan di sebagian negara memajang para wanita tuna susila (pelacur) di etalase sehingga bisa dilihat oleh peminatnya dari luar. Apakah kesudahan dari gaya hidup yang serba boleh (permisif) itu? Apakah kasus perkosaan semakin bekurang? Apakah kepuasan mereka terpenuhi, sebagaimana yang ramai mereka bicarakan? apakah para wanita terpelihara dari bahaya besar ini?.

2. DATA STATISTIK AMERIKA
Dalam sebuah buku berjudul “Crime in U.S.A”terbitan pemerintah federal di Amerika – yang berarti data statistiknya bisa dipertanggung-jawabkan karena ia dikeluarkan oleh pihak pemerintah, tidak oleh paguyuban
sensus- di halaman 6 dari buku ini ditulis: “setiap kasus perkosaan yang ada selalu dilakukan dengan cara kekerasan dan itu terjadi di Amerika setiap enam menit sekali”. Data ini adalah yang terjadi pada tahun 1988,
yang dimaksud dengan kekerasan di sini adalah dengan menggunakan senjata tajam. Dalam buku yang sama juga disebutkan:
1. Pada tahun 1978 di Amerika terjadi sebanyak 147.389 perkosaan.
2. Pada tahun 1979 di Amerika terjadi sebanyak 168.134 perkosaan.
3. Pada tahun 1981 di Amerika terjadi sebanyak 189.045 perkosaan.
4. Pada tahun 1983 di Amerika terjadi sebanyak 311.691 perkosaan.
5. Pada tahun 1987 di Amerika terjadi sebanyak 221.764 perkosaan.

3. TAFSIR EMPIRIS AYAT AL-QUR’AN.
Data stastik ini, juga data-data sejenis lainnya - yang dinukil dari sumber-sumber berita yang dapat dipertanggungjawabkan- menunjukkan semakin
melonjaknya tingkat pelecehan seksual di negara-negara tersebut. Tidak lain, kenyataan ini merupakan penafsiran empiris (secara nyata dan dalam praktek kehidupan sehari-hari) dari firman Allah:

“ Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anakanak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu." (QS. Al Ahzab: 59).

Sebab turunnya ayat – sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Qurthubi dalam tafsirnya- karena para wanita biasa melakukan buang besar di padang terbuka sebelum ndikenalnya kakus (tempat buang air khusus dan tertutup). Di antara mereka itu dapat dibedakan antara budak
dengan wanita merdeka. Perbedaan itu bisa dikenali yakni kalau wanita-wanita merdeka mereka menggunakan hijab. Dengan begitu para pemuda enggan mengganggunya. Sebelum turunnya ayat ini, wanita-wanita muslimah juga melakukan buang hajat di padang terbuka tersebut.
Sebagian orang-orang durjana mengira kalau dia adalah budak, ketika diganggu, wanita muslimah itu berteriak sehingga laki-laki itu pun kabur. Kemudian mereka mengadukan peristiwa tersebut kapada Nabi r sehingga
turunlah ayat ini (3). Hal ini menegaskan, wanita yang memamerkan
auratnya, dan mempertontonkan kecantikannya dan kemolekan tubuhnya kepada setiap orang yang lalulalang, lebih berpotensi untuk diganggu. Sebab dengan begitu, ia telah membangkitkan nafsu seksual yang terpendam. Adapun wanita yang berhijab maka dia senantiasa
menyembunyikan kecantikan dan perhiasannya. Tidak ada yang kelihatan dari padanya selain telapak tangan dan wajah menurut suatu pendapat. Dan pendapat lain mengatakan, tidak boleh terlihat dari pada wanita tersebut selain matanya saja. Syahwat apa yang bisa dibangkitkan oleh wanita berhijab itu? Instink seksual apa yang bisa digerakkan oleh seorang wanita yang menutup rapat seluruh tubuhnya itu? Allah mensyariatkan hijab agar menjadi benteng bagi wanita dari gangguan orang lain. Sebab Allah Ta’ala mengetahui bahwa pamer aurat akan mengakibatkan semakin bertambahnya kasus pelecehan seksual, sebab
perbuatan tersebut membangkitkan nafsu seksual yang sebelumnya tenang.Kepada mereka yang masih mempertahankan dan meyakini kebenaran syubhat tersebut, kita bisa menyanggah kesalahan mereka melalui empat hakikat;
Pertama: berbagai data statistik telah mendustakan cara pemecahan yang mereka tawarkan.
Kedua: Hasrat seksual terdapat pada masing-masing pria dan wanita. Ini merupakan rahasia Ilahi yang dititipkan Allah kepada keduanya untuk
hikmah yang amat banyak. Di antaranya adalah demi kelangsungan keturunan, jika boleh berandai-andai, andaikata hasrat seksual itu
tidak ada, apakah keturunan manusia masih bisa dipertahankan? Tidak seorangpun memungkiri keberadaan hasrat dan naluri ini. Tetapi dengan tidak mempertimbangkan adanya naluri seksual tersebut tiba-tiba sebagian laki-laki diminta berlaku wajar di tengah pemandangan yang serba terbuka dan telanjang. Amat ironi memang.
Ketiga: Bahwa yang membangkitkan nafsu seksual laki-laki adalah tatkala ia melihat kecantikan wanita, baik wajah atau anggota tubuh lain
yang mengundang syahwat. Seseorang tidak mungkin melawan fitrah yang diciptakan Allah (kecuali mereka yang dirahmati Allah) sehingga bisa memadamkan gejolak syahwatnya tatkala melihat sesuatu yang
membangkitkannya.
Keempat: Orang yang mengaku bisa mendiagnosa nafsuseksual yang tertekan dengan mengumbar pandangan mata kepada wanita cantik dan
telanjang sehingga nafsunya akan terpuaskan (dan dengan demikian tidak menjurus kepada perbuatan yang lebih jauh, misalnya;
pemerkosaan atau pelecehan seksual lainnya) maka yang ada hanya ada dua kemungkinan: Pertama: Orang itu adalah laki-laki yang tidak bisa
terbangkitkan nafsu seksualnya meski oleh godaan syahwat yang bagaimanapun (bentuk dan jenisnya) ia termasuk kelompok orang yang dikebiri kelaminnya sehingga dengan cara apapun mereka tidak akan merasakan keberadaan nafsunya. Kedua: Laki-laki yang lemah syahwat atau impoten. Aurat yang dipamerkan itu tak akan mempengaruhi dirinya.
Apakah orang yang membenarkan syubhat tersebut (sehingga dijadikannya jalan pemecahan) hendak memasukkan kaum laki-laki dari umat kita ke dalam salah satu dari dua golongan manusia lemah di atas
(Na'udzubillah min dzalik).

B. SYUBHAT KEDUA: BELUM MANTAP
Hal ini lebih tepat digolongkan kepada syahwat dan menuruti hawa nafsu dari pada syubhat. Jika seorang muslimah yang belum mentaati perintah berhijab ditanya, mengapa ia tidak mengenakan hijab? Di antaranya ada
yang menjawab,“Demi Allah, saya belum mantap dengan berhijab. Jika saya telah merasa mantap dengannya saya akan berhijab, Insya Allah”.
Ukhti yang berdalih dengan syubhat ini hendaknya bisa membedakan antara dua hal. Yakni antara perintah Tuhan dengan perintah manusia.
Jika perintah itu datangnya dari manusia, maka manusia bisa salah, bisa benar. ImamMalik berkata:“ dan setiap orang bisa diterima ucapannya dan juga bisa ditolak, kecuali (perkataan) orang yang ada di dalam kuburan ini”. Yang dimaksudkan adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Selagi masih dalam bingkai perkataan manusia, maka seseorang tidak bisa dipaksa untuk menerima.Karenanya, dalam hal ini, setiap orang bisa berucap,“belum mantap” dan ia tidak dihukum karenanya. Adapun jika perintah itu merupakan salah satu dari perintah-perintah Allah, dengan kata lain Allah yang memerintahkan di dalam kitab-Nya, atau memerintahkan hal tersebut melalui Nabi-Nya agar disampaikan kepada umatnya, maka tidak ada tempat bagi manusia untuk mengatakan, “saya belum mantap”. Bila ia masih mengatakan hal itu dengan penuh keyakinan padahal ia sendiri tahu bahwa perintah tersebut
ada di dalam kitab Allah Ta’ala maka hal tersebut berpotensi untuk menyeretnya kepada bahaya yang lebih sangat besar, yakni keluar dari agama Allah, sementara dia tidak menyadarinya. Sebab dengan begitu berarti ia tidak percaya dan meragukan kebenaran perintah tersebut, maka itu adalah ungkapan yang sangat berbahaya. Seandainya ia berkata: “Aku wanita kotor” aku tak kuat melawan nafsuku,” “jiwaku rapuh” Atau hasratku untuk itu sangat lemah” tentu ungkapan-ungkapan ini dan yang sejenisnya tidak bisa disejajarkan denganucapan: “Aku belum mantap” sebab ungkapan-ungkapan tersebut merupakan pengakuan atas kelemahan, kesalahan dan kemaksiatan dirinya, ia tidak menghukumi dengan salah atau benar terhadap perintah –perintah
Allah secara semaunya. Juga tidak termasuk yang mengambil perintah Allah dan mencampakkan yang lain. Allah berfirman:

“ Tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, kesesatan yang nyata.” (QS.Al Ahzab: 36).

1. Sikap yang dituntut.
Ketika seorang hamba mengaku beriman kepada Allah, percaya Allah lebih bijaksana dan lebih mengetahui dalam penetapan hukum dari
padanya -sementara dia sangat miskin dan sangat lemah– maka jika telah datang perintah Allah tidak ada lagi pilihan baginya kecuali mentaati
perintah tersebut. Ketika mendengar perintah Allah, sebagai seorang mukmin atau mukminah, mereka wajib mengatakan sebagaimana yang
dikatakan oleh orang-orang yang beriman.

“ Kami dengar dan kami taat (mereka berdo’a) Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah kami kembali.” (QS. Al Baqarah: 285).

Ketika Allah memerintahkan kita dengan suatu perintah, Dia Maha Mengetahui bahwa perintah itu untuk kebaikan kita, dan salah satu
sebab bagi tercapainya kebahagiaan kita. Demikian pula halnya dengan ketika memerintah wanita berhijab, Dia Maha Mengetahui bahwa ia
adalah salah satu sebab bagi tercapainya kebahagiaan, kemuliaan dan keagungan wanita. Allah Ta’ala Maha Mengetahui Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, mengetahui sejak sebelum manusia diciptakan, juga mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang dengan
tanpa batas, mengetahui apa yang tidak akan terjadi dari berbagai peristiwa, juga Dia mengetahui andaikata peristiwa tersebut terjadi
apa yang terjadi selanjutnya. Dengan kepercayaan seperti ini, yang merupakan keyakinan kita umat Islam, apakah patut dan masuk akal kita menolak perintah Allah yang Maha Luas Ilmu-Nya, selanjutnya kita menerima perkataan manusia yang memiliki banyak kekurangan, dan ilmunya sangat terbatas.

2. Contoh dari kenyataan sehari-hari.
Sebagai contoh, dapat kita kemukakan dari kenyataan hidup sehari-hari. Bila kita membeli unit komputer sementara orang yang membuatnya ada di dekat kita, dia tahu betul bagaimana mengoperasikannya, memahami dari A sampai Z seluk-beluk alat canggih tersebut, maka logiskah jika kita memanggil tukang cuci mobil untuk mengajari kita cara mengoperasikan komputer? Tentu sangat tidak logis. Akal kita akan mengatakan, bahwa kita mesti memanggil ahli komputer untuk mengajari bagaimana cara
penggunaan alat tersebut, berikut cara memperbaikinya jika terjadi kerusakan. Kita meyakini, yang menciptakan manusia dan membentuknya adalah Tuhan manusia, yaitu Allah. Karena itu sangat wajar, jika Allah yang sangat lebih mengetahui tentang apa yang membahayakan dan memberi manfaat manusia. Dan jelaslah, bertahkim, patuh, dan menyerah
kepada selain Allah adalah cermin ketidakwarasan, kebodohan, dan kedunguan. Kandungan ini disebabkan karena kita patuh kepada
seseorang yang tidak mengetahui. Barangsiapa yang mengambil nasihat orang bodoh berarti dia menggelincirkan dirinya dalam kebinasaan.
Ironinya, inilah yang terjadi pada kita kaum muslimin, betapa banyak kaum muslimin yang menuntut jawaban dari orang yang tidak mengetahuinya. Sebagaimana betapa banyak dari kalangan kita yang tidak memahami bahwa yang dimaksud kata “Islam” adalah menyerah, patuh dan tunduk secara total kepada perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya.

3. Ukhti, jangan terjerumus pada pertentangan.
Tatkala engkau menasehati sebagian ukhti yang belum berhijab, sebagian mereka ada yang menjawab: “saya juga seorang muslimah, selalu menjaga shalat lima waktu dan sebagian shalat sunnah, saya puasa Ramadhan dan telah melakukan haji, berkali-kali pula saya umrah, aktif sebagai donatur pada beberapa yayasan sosial, tetapi saya belum mantap dengan berhijab”.

4. Pertanyaan buat Ukhti:
“Kalau memang anda sudah dan selalu melakukan amalan-amalan terpuji, yang berpangkal dari iman, kepatuhan pada perintah Allah serta takut siksa-Nya jika meninggalkan kewajiban-kewajiban itu, mengapa anda beriman kepada sebagian dan tidak beriman kepada sebagian yang lain, padahal sumber perintahperintah itu adalah satu ? Sebagaimana shalat yang selalu anda jaga adalah suatu kewajiban, demikian juga halnya
dengan hijab. Hijab itu wajib, dan kewajiban itu tidak diragukan adanya dalam Al Kitab dan Sunnah. Atau apakah, anda tidak pernah mendengar cercaan Allah terhadap Bani Israil, karena mereka melakukan sebagian perintah dan meninggalkan sebagian yang lain? Secara tegas, dalam hal ini Allah berfirman

“ Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian yang lain? Tidakkah balasan bagi orang-orang yang
berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang
sangat pedih, Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah: 85).

Selanjutnya, renungkan hadits shahih berikut ini:

“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat adalah orang yang diletakkan di tengah kedua telapak kakinya
dua bara api, dari dua bara api ini otaknya mendidih, sebagaimana periuk yang mendidih dalam bejana besar yang dipanggang dalam kobaran api.

Jika seperti ini adzab yang paling ringan pada hari kiamat, lalu bagaimana adzab bagi orang yang diancam oleh Allah dengan adzab yang amat pedih, sebagaimana disebutkan dalam ayat ini. Yakni bagi orang yang beriman kepada sebagian ayat dan meninggalkan sebagian yang
lain?

6. Wahai Ukhti…:
Apakah hanya demi penampilan, kabanggaan dan saling unggul-mengungguli di dunia, lalu anda rela menjual akhirat dan siap menerima
adzab yang pedih? Sungguh kami tidak berharap untuk ukhti, melainkan kebaikan di dunia dan akhirat. Kami minta agar ukhti, mau menggunakan akal sehat dan menentukan pilihan ini.

C. SYUBHAT KETIGA: IMAN ITU LETAKNYA DI HATI
Jika seorang di antara mereka ditanya, mengapa dia tidak berhijab? Maka ukhti yang terhormat ini akan menjawab: “ Ah, iman itu letaknya di hati”.
Ini adalah jawaban yang paling sering dilontarkan oleh para wanita muslimah yang belum berhijab. Karena itu di bawah ini akan kita bahas syubhat tersebut.

1. Sumber syubhat.
Mereka berusaha menafsirkan sebagian hadist, tetapi tidak sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:

“ Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk-bentuk (lahiriah) dan harta kekayaanmu, tetapi Dia melihat pada hati dan amalmu sekalian.” (HR. Muslim No: 2564 dari Abu Hurairah).

Pengarang kitab "Nuzhatul Muttaqin" berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa pahala amal tergantung pada keikhlasan hati, kelurusan niat, perhatian terhadap situasi hati pelempangan tujuan dan kebersihan hati dari segala sifat tercela yang dimurkai Allah (4).

2. Definisi Iman:
Iman tidak cukup hanya dalam hati. Iman dalam hati semata tidak cukup untuk menyelamatkan diri dari neraka dan mendapatkan surga. Definisi iman menurut jumhur ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah: “Keyakinan dalam hati, pengucapan dengan lisan, dan pelaksanaan
dengan anggota badan”. Definisi ini terdapat dalam setiap buku aqidah (tauhid) kecuali bukubuku yang menyimpang dan tidak berdasarkan
manhaj (methode) Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
3. Kesempurnaan Iman
Dalam Tashawwur (gambaran) kita, orang yang mengatakan iman dengan lidahnya, tetapi tidak disertai dengan keyakinan hatinya, itu
adalah keadaan orang-orang munafik. Demikian pula orang yang beramal hanya sebatas aktivitas tubuh anggota badan, tetapi tidak disertai
keyakinan hati, itu merupakan keadaan orang-orang munafik.
Pada masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka senantiasa shalat bersama beliau, berperang, mengeluarkan nafkah, pulang pergi bersama kaum muslimin, tetapi hati mereka tidak pernah beriman kepada agama Allah. Kepada mereka, Allah menghukumi sebagai orang-orang munafik, dan balasan untuk mereka adalah berada di kerak neraka (dasar neraka).
Demikian pula orang yang beriman hanya dengan hatinya tapi tidak disertai amalan anggota badan. Ini adalah keadaan Iblis. Dia percaya pada kekuasaan Allah, Dzat yang menghidupkan dan mematikan, dia juga percaya terhadap adanya hari kiamat, tetapi dia tidak beramal dengan
anggota tubuhnya. Allah berfirman:

“ Ia (Iblis) enggan dan takabbur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 34).

Dalam AL Qur’an: setiap kali disebutkan kata iman, selalu disertai dengan amal, seperti:

“ Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh …”

Amal selalu beriringan dan merupakan konsekwensi iman, keduanya tidak dapat dipisahpisahkan. Kepada ukhti yang belum berhijab dengan
alasan: "Iman itu letaknya dalam hati” kami hendak bertanya: “Andaikata seorang kepala sekolah memintanya membuat laporan, atau mengawasi murid-murid, atau memberi pelajaran ekstra kurikuler, atau menjadi petugas piket untuk menjadi guru yang berhalangan hadir atau
pekerjaan lain, logiskah jika ia menjawab: “Dalam hati, saya percaya, dan belum mantap terhadap apa yang diminta oleh direktur kepadaku, tetapi aku tidak mau melaksanakan yang dikehendakinya dariku” Apakah jawaban ini bisa diterima? Lalu apa akibat yang bakal menimpanya? Ini sekedar contoh dalam kehidupan manusia, lalu bagaimana jika urusan itu berhubungan dengan Allah, Tuhan manusia yang memiliki sifat yang Maha Tinggi?

D. SYUBHAT KEEMPAT: ALLAH BELUM
MEMBERIKU HIDAYAH.
Pada akhawat yang tidak berhijab banyak yang berdalih: "Allah belum memberiku hidayah. Sebenarnya aku juga ingin berhijab, tetapi hendak bagaimana jika saat ini Allah belum memberiku hidayah? Do’akanlah
aku agar segera mendapat hidayah!” Ukhti yang berdalih seperti ini telah terperosok dalam kekeliruan yang nyata. Kami ingin bertanya: “bagaimana engkau mengetahui bahwa Allah belum memberimu
hidayah? Jika jawabannya, “Aku tahu”, maka ada satu dari dua
kemungkinan:
Pertama: Dia mengetahui ilmu ghaib yang ada di dalam kitab yang tersembunyi (lauhul mahfudz). Dia pasti pula tahu bahwa dirinya termasuk orangorang yang celaka dan bakal masuk neraka.
Kedua: Ada makhluk lain yang mengabarkan kepadanya tentang nasib dirinya, bahwa dia tidak termasuk wanita yang mendapatkan hidayah.
Bisa jadi yang memberi tahu itu malaikat ataupun manusia. Jika kedua jawaban itu tidak mungkin adanya, bagaimana engkau mengetahui bahwa Allah belum memberimu hidayah? Ini satu masalah. Masalah lain adalah, Allah telah menerangkan dalam Kitab-Nya, bahwa hidayah itu ada dua macam. Masingmasing adalah hidayah dilalah dan hidayah taufiq.

1. HIDAYAH DILALAH
Ini adalah bimbingan atau petunjuk kepada kebenaran. Dalam hidayah ini, terdapat campur tangan dan usaha manusia, di samping hidayah
Allah dan bimbingan Rasul-Nya. Allah telah menunjukkan jalan kebenaran kepada manusia yang mukallaf, juga dia telah menunjukkan jalan kebatilan yang menyimpang dari petunjuk para rasul dan Kitab-Nya. Para rasulpun telah menerangkan jalan ini kepada kaumnya. Begitu
pula para da’i. Mereka semua menerangkan jalan ini kepada manusia. Jadi semua ikut ambil bagian dalam hidayah ini.

2. HIDAYAH TAUFIQ
Hidayah ini hanya milik Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya (dalam pemberi hidayah taufiq ini). Ia berupa peneguhan kebenaran dalam
hati, penjagaan dari penyimpangan pertolongan agar tetap meniti dan teguh di jalan kebenaran, pendorong kepada kecintaan iman. Pendorong
kepada kebencian terhadap kekufuran, kefasikan
dan kemaksiatan. Hidayah taufiq diberikan kepada orang yang
memenuhi panggilan Allah dan mengikuti petunjuk-Nya.
Jenis hidayah ini datang sesudah hidayah dilalah. Sejak awal, dengan tidak pilih kasih, Allah memperlihatkan kebenaran kepada semua
manusia. Allah berfirman:

“ Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk itu.” (QS. Fushishilat: 17).

Dan untuk itu, Allah menciptakan potensi dalam diri setiap orang mukallaf untuk memilih antara jalan kebenaran dan jalan kebatilan. Jika
dia memilih jalan kebenaran menurut kemauannya sendiri maka hidayah taufiq akan datang kepadanya. Allah berfirman:

“ Dan orang-orang yang melakukan petunjuk, Allah (akan) menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan)
ketakwaannya.” (QS. Muhammad: 17).

Jika dia memilih kebatilan menurut kemauannya sendiri, maka Allah akan
menambahkan kesesatan kepadanya dan Dia mengharamkannya mendapat hidayah taufiq, Allah berfirman:

“ Katakanlah: barangsiapa yang berada dalam kesesatan, maka biarlah Dzat yang Maha Pemurah menambahi baginya (kesesatan).” (QS.
Maryam: 75).

“Maka tatkala mereka berpaling (darikebenaran) Allah memalingkan hati mereka.” (QS. Ash Shaf: 5).

3. PERUMPAMAAN HIDAYAH TAUFIQ:
Syaikh Asy Sya’rawi memberikan perumpamaan yang amat mengena tentang hidayah taufiq ini, dan itu merupakan sunnatullah. Beliau mengumpamakan dengan seseorang yang menanyakan suatu alamat. Orang itu pergi ke polisi lalu-lintas untuk menanyakan alamat tersebut. Lalu polisi menyarankan: “anda bisa berjalan lurus sepanjang jalan ini, sampai di perempatan anda belok ke kanan, selanjutnya ada gang, anda belok ke kiri, di situ anda mendapatkan jalan raya. Di seberang jalan raya
tersebut akan terlihat gedung dengan pamplet besar, itulah alamat yang anda cari”. Orang tersebut dihadapkan pada dua pilihan, percaya kepada petunjuk polisi atau mendustakannya. Jika percaya kepada polisi, ia
akan segera beranjak mengikuti petunjuk yang diterimanya. Jika berjalan terus sesuai dengan petunjuk polisi, ia akan semakin dekat dengan
tempat dan alamat yang ia inginkan. Jika dia tidak memepercayai saran polisi itu bahkan malah mengumpatnya sebagai pendusta,
sehingga ia berjalan menuju arah yang berlawanan, maka semakin jauh dia berjalan, semakin jauh pula kesesatannya. Itulah perumpamaan petunjuk dan kesesatan . Ini merupakan perumpamaan yang tepat untuk mendekatkan pengertian sunnatullah ini. Siapa yang memilih kebenaran, maka Allah akan menolong dan meneguhkannya, dan siapa yang memilih kebatilan, Allah akan menyesatkannya dan membiarkannya bersama setan yang menyertainya.

4. CARILAH SEBAB-SEBAB HIDAYAH,
NISCAYA ANDA MENDAPATKANNYA.
Itulah sunnatullah yang berlaku pada semuamakhluk-Nya. Allah berfirman:

“Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah.” (QS. Al Fathir: 43).

Adapun sunnatullah dalam perubahan nasib, hanya akan terjadi jika manusia memulai dengan mengubah terlebih dahulu dirinya sendiri, lalu
mengupayakan sebab-sebab perubahan yang dimaksudnya. Allah berfirman:

“ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar Ra’ad: 11).

Maka orang yang menginginkan hidayah, serta menghendaki agar orang lain mendo’akandirinya agar mendapatkannya, ia harus berusaha
keras dengan sebab-sebab yang bisa menghantarkannya mendapat hidayah tersebut. Dalam hal ini, terdapat teladan yang baik
pada diri Maryam, suatu hari, dia amat membutuhkan makanan. Padahal ketika itu, ia dalam kondisi yang sangat lemah seperti yang biasa terjadi pada wanita yang hendak melahirkan. Lalu Allah memerintahkannya untuk melakukan suatu usaha yang orang laki-laki paling kuat sekalipun tidak akan mampu melakukannya. Maryam diminta untuk
menggoyang-nggoyangkan pangkal pohon korma, meskipun pangkal pohon korma itu sangat kokoh dan sulit untuk digoyanggoyangkan.
Allah berfirman:

“ Dan goyanglah pangkal pohon korma itu." (QS. Maryam: 25).

Maryam tidak mungkin mampu menggoyang pangkal pohon korma, sementara dia dalam kondisi yang amat lemah. Itu hanya dimaksudkan
sebagai usaha mencari sebab dengan cara meletakkan tangannya di pohon korma. Dengan begitu terpenuhilah hukum kausalitas dan
sunnatullah dalam hal perubahan. Maka hasilnya adalah:
“ Pohon itu akan menggugurkan buah korma yang masak kepadamu.” (QS. Maryam: 25).

Inilah sunnatullah dalam perubahan. Tidak mungkin orang mukmin terus-menerus di dalam masjid, bahkan meskipun di Masjidil Haram
dengan hanya duduk dan beribadah kepada Allah, seraya mengharap rizki dari Allah. Tentu Allah tidak akan mengabulkannya tanpa dia
sendiri mencari sebab-sebab rezki tersebut. Langit tak mungkin sekonyong-konyong menurunkan hujan emas dan perak. Karena itu, wahai ukhti, berusahalah mendapatkan sebab-sebab hidayah, niscaya anda mendapatkan hidayah tersebut dengan izin Allah. Di antara usaha itu adalah berdo’a agar mendapatkan hidayah, memilih teman yang
shalihah, selalu membaca, mempelajari dan merenungkan kitab Allah, mengikuti majlismajlis dzikir dan ceramah agama, membaca buku-buku tentang keimanan dan sebagainya. Tetapi, sebelum melakukan semua itu, hendaknya terlebih dahulu engkau meninggalkan hal-hal yang bisa menjauhkanmu dari jalan hidayah. Seperti teman yang tidak baik, membaca majalah-majalah yang tidak mendidik, menyaksikan tayangan-tayangan televisi yang membangkitkan perbuatan haram, bepergian
tanpa disertai mahram, menjalin hubungan dengan para pemuda (pacaran), dan hal-hal lain yang bertentangan dengan jalan hidayah.

E. SYUBHAT KELIMA: TAKUT TIDAK LAKU
NIKAH
Sebagian akhawat yang tidak berhijab berdalih dengan takut tidak laku nikah. Syubhat yang dibisikkan setan kepada sebagian akhawat yang tidak berhijab ini, pangkalnya adalah perasaan bahwa para pemuda tidak akan ma memutuskan menikah kecuali jika ia telah melihat badan,
rambut, kulit, kecantikan, dan perhiasan sang gadis. Jika ia berhijab atau memakai cadar, tentu tak ada yang bisa dilihat pada dirinya, sehingga sang pemuda enggan mengambil keputusan untuk menikahinya. Ironinya, kepercayaan ini, tidak hanya dimonopoli para akhawat, tetapi juga merupakan kepercayaan para orang tua, pada akhirnya, mereka melarang anak-anak putrinya memakai hijab. Syubhat ini tidak bisa diterima lewat dua alasan mendasar:

1. Penilaian dari sisi teori dasar.
Meskipun kecantikan merupakan salah satu sebab paling pokok dalam pernikahan, tetapi ia bukan satu-satunya sebab dinikahinya wanita.
Rasulullah bersabda:

“Wanita dinikahi itu karena empat hal: Yaitu karena harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang berpegang
teguh dengan agama (jika tidak) niscaya kedua tanganmu berlumur debu .”

Memang demikian yang terjadi, kaum lakilaki tidak hanya melihat unsur kecantikan semata, tetapi ada hal-hal lain yang menyatu dengan kecantikan itu atau terlepas darinya, yang dijadikan pertimbangan dalam memilih istri. Namun para gadis dan orang tua banyak yang
menganggap kecantikan adalah segala-galanya. Atau setidak-tidaknya menjadikan kecantikan sebagai unsur yang terpenting, sedangkan hal lainnya bisa dikesampingkan. Jelas, jalan pikiran seperti ini bertentangan dengan naluri manusia.

2. Penilaian dari sisi empiris:
Bisa jadi sikap gadis-gadis yang biasa memperlihatkan aurat (yang dimaksudkan untuk menawan hati pria) menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Betapa banyak tindakan itu malah membuat para pemuda enggan menikahinya. Sebab bisa saja pemuda itu beranggapan, bahwa jika wanita tersebut berani melanggar salah satu perintah Allah, yaitu hijab, tidak menutup kemungkinan dia akan berani melanggar perintah-perantah yang lain. Karena setan memiliki banyak kiat. Meskipun terkadang kenyataan yang ada tidak selalu sesuai dengan pendapat ini, tetapi memang begitulah keadaan mayoritas pemuda kita di zaman sekarang. Pemuda yang menyunting gadis berhijab, namanya akan menjadi harum, meskipun dia sendiri tidak termasuk orang-orang yang taat menjalankan perintah agama.

f. SYUBHAT KEENAM: IA MASIH BELUM
DEWASA
Syubhat ini banyak beredar dikalangan orang tua serta sebagian akhawat yang tidak berhijab. Sebenarnya anak-anak tersebut sudah memiliki niat untuk memakai hijab, tetapi kemudian ditunda karena syubhat ini. Karena itu dalih ini lebih pantas disebut hawa nafsu dari pada
syubhat. Kebanyakan mereka berkata: jangan sampai melarangnya menikmati kehidupan. Dia toh masih belum dewasa. Dia masih senang memakai pakaian yang indah, bersolek dengan berbagai macam make up serta masih suka menampakkan kecantikannya. Semua itu membuatnya lebih berbahagia dan menikamati hidup. Kenapa kita melarang dan menghalangi kebahagiaan justru pada saat umur mereka masih relatif sangat muda? Kalau kita terlanjur ketinggalan kereta, mengapa kita membuatnya pula ketinggalan kereta dengan begitu tergesa-gesa? (Maksudnya jika ia menyuruh anak putrinya memakai hijab sejak dini).
Menurut pendapat mereka, masa belum dewasa berlangsung hingga anak berumur dua puluh tahun. Karenanya, meskipun ada gadis yang sudah datang bulan pada umur tiga belas tahun, dia masih dianggap anakanak.

1. Nasihat untuk para wali:
Sesungguhnya para wali baik bapak atau ibu yang mencegah anak putrinya berhijab, dengan dalih karena masih belum dewasa, mereka
memiliki tanggung-jawab yang besar di hadapan Allah pada hari kiamat.
Ketika seorang gadis mendapatkan haidh, seketika itu pula ia wajib berhijab, menurut syariat. Jika wali gadis itu melarangnya berhijab, maka dia mendapat dosa yang besar, dan Allah akan menanyakan hal itu pada hari kiamat. Allah berfirman:

“ Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya.” (QS. Ash Shaaffaat: 24).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan ditanya tentang yang dipimpinnya.”

Seorang ayah adalah pemimpin pertama dalam rumah tangga, pada hari kiamat dia akan ditanya tentang masing-masing orang yang ada di bawah kepemimpinannya Setiap ayah hendaknya bertanya kepada diri mereka sendiri: “betapa banyak para pemuda yang tergoda oleh anak putrinya? Seberapa jauh putrinya menyebabkan penyimpangan para pemuda?

2. Ungkapan cinta untuk anak-anak putri
Allah sebagai saksi, betapa kami amat mengkhawatirkan dirimu akan mendapat siksa Allah. Kami begitu ingin menyelamatkanmu dari segala bahaya yang akan menimpamu, baik di dunia maupun di akhirat. Ini adalah kewajiban seorang muslim kepada saudaranya muslim yang lain. Di antara bahaya yang akan menimpa ukhti yang tidak berhijab, baik di dunia maupun di akhirat, adalah seperti disebutkan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:

“Akan ada di akhir umatku, kaum laki yang menunggang pelana (seperti layaknya kaum lelaki) mereka turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang, di atas kepala mereka (terdapat) sesuatu seperti punuk onta yang lemah gemulai.Laknatlah mereka! Sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat” .

Wahai ukhti yang tidak berhijab! Tahukah engkau makna laknat? Laknat artinya dijauhkan dari rahmat Allah Ta’ala. Dalam hadits tadi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan setiap muslim, agar melaknat tipe wanita seperti yang telah disebutkan. Yaitu mereka yang mengenakan pakaian di tubuh mereka tapi tidak sampai menutup auratnya, sehingga seakan–akan mereka telanjang. Dalam hadits lain Rasulullah bersabda

“ Dua kelompok termasuk penghuni neraka, aku (sendiri) belum pernah melihat mereka, yaitu orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor
sapi, dengannya mereka mencambuki manusia, dan para wanita yang berpakaian (tetapi) telanjang, bergoyang-goyang dan berlenggaklenggok, kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk onta yang bergoyang-goyang. Mereka tentu tidak masuk surga, bahkan tidak
mendapatkan baunya, dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian” . (HR Muslim, No: 2128).

Dalam hadits tersebut terdapat sifat-sifat secara rinci tetang golongan wanita ini, yaitu:

1. Mengenakan sebagian pakaian, tetapi dia menyerupai orang telanjang, karena sebagian tubuh mereka terbuka dan itu
mudah membangkitkan birahi laki-laki, seperti paha, lengan, rambut, dada, dan lain-lainnya. Juga pakaian yang tembus pandang atau yang amat ketat, sehingga membentuk lekuk–lekuk tubuhnya, maka
ia seperti telanjang, meski berpakaian.

2. Jalannya lenggak-lenggok dan bergoyang sehingga membangkitkan nafsu birahi.

3. Kepalanya tampak lebih tinggi, karena ia membuat seni hiasan dari bulu atau rambut sintesis, karena tingginya ia seperti punuk onta.

Hadits tersebut juga menjelaskan hakikat golongan wanita yang tidak masuk surga, bahkan sekedar mencium bau wanginyapun tidak, padahal rahmat Allah meliputi segenap langit dan bumi. Belum lagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh kaum muslimin agar melaknat mereka: “laknatlah mereka! Sesungguhnya mereka adalah wanita terkutuk”. Kami tidak menginginkan, selain kebaikan bagi anda. Kekhawatiran bagi diri anda, mendorong kami berharap dari lubuk hati kami yang paling dalam, untuk menjauhkan anda dari segala yang tidak disenangi. Semoga Allah mengisi hati anda dengan cahaya-Nya yang tidak
pernah padam, lalu anda menang dalam pertarungan melawan setan jin dan manusia, selanjutnya anda berketepatan melepaskan jeratan dan memerdekakan diri dari tawanan hawa nafsu, menuju alam kebebasan, kemuliaan, kehormatan, ketenangan dan alam kesucian.

3. Apakah anda menjamin umur masih panjang?
Wahai ukhti yang tidak berhijab! Engkau tidak mau berhijab dengan dalih masih belum dewasa, apakah engkau dapat menjamin umurmu masih beberapa saat? Apakah engkau tahu, atau seseorang mengabarkan kepadamu tentang kapan engkau bakal mati? Jika tidak, maka boleh jadi kematian akan menjemputmu setelah setahun, sebulan,
seminggu, sehari, sejam, atau sedetik kemudian. Semua itu serba mungkin, selama kita tidak tahu ajal kita akan datang. Wahai ukhti, kematian tidak hanya mengetuk pintu orang yang sakit, tidak pula orang yang lanjut usia saja, tetapi juga orang-orang yang sehat wal'afiat, orang dewasa, pemuda, bahkan bayi yang masih menetek di pangkuan ibunya, banyak contoh yang tidak bisa dipaparkan.

G. KISAH-KISAH NYATA
1. Kematian yang tiba-tiba:
Seorang anggota parlemen dalam kondisi kesehatan yang prima, penuh energik dan memiliki etos kerja sangat tinggi, orangnya masih muda. Namun, tiba-tiba virus ganas menyerang otaknya. Tak berlangsung lama, virus tersebut berubah menjadi segumpal daging. Anggota parlemen itu akhirnya tidak berdaya dan meninggal dengan cara yang amat mengenaskan.

2. Kematian tak kenal orang sehat atau sakit:
Seorang komandan tinggi dijajaran angkatan bersenjata, ia tidak pernah mengeluhkan suatu penyakit apapun, tubuhnya padat berisi, otot
ototnya kekar, lincah dan gesit dalam melakukan tugas di teritorialnya. Seperti biasa, pada suatu malam, ia pergi tidur. Di pagi hari, sang ibu
membangunkannya. Tak ada jawaban. Apa yang terjadi? Ternyata tubuhnya telah dingin dan terbujur kaku. Tidur itu menghantarkan pada
kematian yang tak akan kembali lagi.

3. Temanku mati terbakar
Abu Abdillah berkata: “Aku tak tahu, bagaimana harus menuturkan kisah ini padamu. Kisah yang pernah aku alami sendiri beberapa tahun yang lalu, sehingga mengubah total perjalanan hidupku, sebenarnya aku tak ingin menceritakannya, tapi demi tanggung-jawab di hadapan Allah, dan peringatan bagi para pemuda yang mendurhakai Allah dan demi pelajaran bagi para gadis yang mengejar bayangan semu, yang disebut cinta, maka aku ungkapkan kisah ini. Ketika itu, kami tiga sekawan. Yang mengumpulkan kami adalah kesamaan nafsu dan kesia-siaan. Oh tidak, kami berempat satunyalagi adalah setan. Kami berburu gadis-gadis. Mereka kami rayu dengan kata-kata manis, hingga mereka takluk,
lalu kami bawa ke sebuah taman kecil terpencil. Di sana kami berubah menjadi serigala-serigala yang tak menaruh belas kasihan mendengar
rintihan permohonan mereka, hati dan perasaan kami sudah mati.
Begitulah hari-hari kami di taman, di tenda atau dalam mobil yang di parkir di pinggir pantai. Sampai suatu hari, yang tak pernah saya bisa
melupakannya, seperti biasa kami pergi ke taman. Seperti biasa pula, masing-masing kami menyantap satu mangsa gadis, di temani minunan
laknat. Satu hal kami lupa saat itu, makanan. Segera salah seorang di antara kami bergegas membeli makanan dengan mengendarai mobilnya. Saat ia berangkat. Jam menunjukkan pukul enam sore. Beberapa jam berlalu, tapi teman kami itu belum juga kembali. Pukul sepuluh malam, hatiku mulai tak enak dan gusar. Maka aku segera membawa mobil untuk
mencarinya, di tengah perjalanan, di kejauhan aku melihat jilatan api, aku mencoba mendekat. Astaghfirullah, aku hampir tak percaya dengan yang kulihat. Ternyata api itu bersumber dari mobil temanku yang terbalik dan terbakar. Aku panik seperti orang gila. Aku segera mengeluarkan tubuh temanku dari mobilnya yang masih menyala. Aku ngeri tatkala melihat separuh tubuhnya masak terpanggang api. Kubopong tubuhnya lalu kuletakkan di tanah. Sejenak kemudian, dia berusaha membuka
kedua belah matanya, ia berbisik lirih: “ api …., api……! Aku memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit dengan mobilku. Tetapi dengan
suara campur tangis, ia mencegah: “Tak ada gunanya .. aku tak akan sampai…! Air mataku tumpah, aku harus menyaksikan temanku meninggal di hadapanku. Di tengah kepanikanku, tiba-tiba ia berteriak lemah: “apa
yang mesti kukatakan kepada-Nya? Apa yang mesti kukatakan pada-Nya? Aku memandanginya penuh keheranan. “siapa? Tanyaku. Dengan suara yang seakan berasal dari sumur yang amat dalam, dia
menjawab: “Allah!” Aku merinding ketakutan. Tubuh dan perasaanku terguncang keras. Tiba-tiba temanku itu menjerit, gemanya menyelusup ke setiap relung malam yang gulita, lalu kudengar teriakkan nafasnya yang terakhir: “ Innaalillaahi wa’inna ilaihi raajiuun.” Setelah itu, hari-hari berlalu seperti sedia kala, tetapi bayangan temanku yang meninggal, jerit kesakitannya, api yang membakarnya, dan lolongannya” apa yang harus kukatakan pada-Nya? Apa yang harus kukatakan pada-Nya? Seakan terus membuntuti setiap gerak dan diamku. Pada diriku sendiri aku bertanya: “Aku …apa yang harus kukatakan pada-Nya? Air mataku menetes lalu sebuah getaran aneh menjalari jiwaku. Saat puncak perenungan itulah, sayup-sayup aku mendengar adzan subuh menggema: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaaha illa Allah …. Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullah, Hayya ‘Alash Shalaah …” Aku merasa bahwa adzan itu hanya ditujukan kepada diriku saja. Mengajakku menyingkap fase kehidupanku yang kelam, mengajakku ke jalan cahaya dan hidayah. Aku segera bangkit mandi dan wudhu, mensucikan tubuhku dari noda-noda kehinaan yang menenggelamku selama bertahuntahun.
Sejak saat itu, aku tak pernah lagi meninggalkan shalat. Aku memuji Allah, yang tidak layak dipuji selain Dia. Aku telah menjadi manusia lain. Maha Suci Allah yang mengubah berbagai keadaan. Dengan seizin Allah, aku telah menunaikan umrah. Insya Allah aku akan melaksanakan haji dalam waktu dekat, siapa yang tahu? Umur ada di tangan Allah? .

4. Kesudahan yang berlawanan:
Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orang tuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do’a ibuku saat
pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang.
Aku sungguh heran, bahkan hingga aku berkata kepada diriku sendiri: “alangkah sabarnya mereka …. Setiap hari begitu ….. benar-benar mengherankan!. Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagiaan orang mukmin, dan itulah shalatshalat orang-orang pilihan… mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk bermunajat kepada Allah. Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah.padahal berbagai nasihat kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu. Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan di kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing. Di sana, aku tak mendengar lagi suara bacaan
Al Qur’an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati. Aku ditugasi menjaga keamanan lalu lintas di
jalan antar kota. Di samping menjaga keamanan jalan. Tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Pekerjaan baruku
sungguh menyenangkan, aku lakukan tugastugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi, tetapi hidupku bagaikan di ombang-ambingkan
ombak. Aku bingung dan sering melamun sendirian… bayak waktu luang…. pengetahuanku terbatas. Aku mulai jenuh… tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir setiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas. Sampai suatu hari terjadilah sebuah peristiwa yang hingga kini tak pernah kulupakan. Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas di sebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol… tiba–tiba kami dikagetkan oleh sebuah benturan yang amat keras, kami mengedarkan pandangan. Ternyata sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah yang berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat
kejadian untuk menolong korban. Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi sangat kritis, keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah. Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat
syahadat. Ucapkanlah: “Laailaaha Illallaah …laailaaha illallaah perintah temanku. Tetapi sungguh mengherankan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan ini membuatku merinding. Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat… kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat. Aku diam membisu, aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat, tetapi… keduanya tetap terus saja melantunkan lagu tak ada gunanya… Suara lagunya terdengar semakin melemah.. lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak … keduanya telah meninggal dunia. Kami segera membawa mereka ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatah katapun. Selama perjalanannya ada kebisuan, hening. Kesunyian pecah ketika temanku mulai bicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan
su’ul khatimah (kesudahan yang buruk). ia berkata:“Manusia akan mengakhiri hidupnya…"
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO